RESUME PERTEMUAN KE-18
PERTEMUAN KE : 18
JUDUL : DIKSI DAN SENI BAHASA
RESUME KE :
18
GELOMBANG : 28
TANGGAL :
17 FEBRUARI 2023
TEMA :
DIKSI DAN SENI BAHASA
NARA SUMBER : MAESAROH
M.Pd
MODERATOR : WIDYA SETIANINGSIH, S.Ag
Malam ini adalah rentetan senja yang patut kita raih
dengan 'Bismillah'.
Berharap ada
candu setelah temu, sehingga kita bisa dipersatukan oleh pijakan bumi, dan
saling bercabang di ujung mimpi.
Diksi – akar katanya
dari bahasa Latin: dictionem. Kemudian diserap ke dalam bahasa Inggris menjadi
diction Kata kerja ini berarti: pilihan kata. Maksudnya, pilihan kata untuk
menuliskan sesuatu secara ekspresif. Sehingga tulisan tersebut memiliki ruh dan
karakter kuat, mampu menggetarkan atau mempermainkan pembacanya
Dalam sejarah
bahasa, Aristoteles – filsuf dan ilmuwan Yunani inilah yang memperkenalkan
diksi sebagai sarana menulis indah dan berbobot. Gagasannya itu ia sebut diksi
puitis yang ia tulis dalam Poetics– salah satu karyanya. Seseorang akan mampu
menulis indah, khususnya puisi, harus memiliki kekayaan yang melimpah: diksi
puitis. Gagasan Aristoteles dikembangkan fungsinya, bahwa diksi tidak hanya
diperlukan bagi penyair menulis puisi, tapi juga bagi para sastrawan yang
menulis prosa dengan berbagai genre-nya
William
Shakespeare dikenal sebagai sastrawan yang sangat piawai dalam menyajikan diksi
melalui naskah drama. Ia menjadi mahaguru bagi siapa saja yang berminat
menuliskan romantisme dipadu tragedi. Diksi Shakespeare relevan untuk menulis
karya yang bersifat realita maupun metafora. Gaya penyajiannya sangat
komunikatif, tak lekang digilas zaman.
Mengapa Diksi
begitu penting dalam kajian sebuah bahasa?
Sebab banyak
keindahan atas sebuah kata yang tak
tereja oleh bibir.
Diksi bak pijar
bintang di angkasa yang menunjukan dirinya dengan kilauan, mempesona dan tak
membosankan.
Lantas, apakah
begitu sulit kita dalam berdiksi?
Honestly I fell
ashame membawakan materi tentang Diksi, karena saya bukan ahli sastra, lebih
tepat hanya sebagai penyuka diksi
Terkadang
banyak penulis yang merasa takut dalam memulai sebuah tulisan, terkadang lidah
kita merasa kelu untuk menulis sesuatu yang menakjubkan. Ada keraguan yang
dibungkam sebelum diterjemahkan dalam bahasa.
Apakah mungkin
saya bisa menulis sebuah bahasa yang indah?
Saya merasa
takut tulisan saya terdengar garing ketika dibaca.
Menulis itu
sederhana Bapak Ibu.
Se sederhana
mengadukan gula dalam gelas kopi.
Menulis dari
apa yang kita lihat, apa yang kita rasakan dan apa yang kita dengarkan
Lantas jurus
apa yang harus kita pakai agar kita mampu menulis dengan segala keindahan
Gampaaaaaaang
Libatkan 5
macam panca indera kita.
Kekx harus
jatuh cinta dulu yaa biar gampang menulis diksi.
Enggak juga beb
sing penting peka dan baper .
Harus sakit
hati dulu .
1. Sense of
Touch adalah menulis dengan melibatkan indera peraba. indra peraba dapat
digunakan untuk memperinci dengan apik tekstur permukaan benda, atau apapun.
Penggunaan indra peraba ini sangat cocok untuk menggambarkan detail suatu
permukaan, gesekan, tentang apa yg kita rasakan pada kulit. Aplikasi indra
peraba ini juga sangat tepat digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tidak
terlihat, seperti angin misalnya. Atau, cocok juga diterapkan untuk sesuatu
yang kita rasakan dengan menyentuhnya, atau tidak dengan menyentuhnya.
Contoh:
Pada pori-pori
angin yang dingin, aku pernah mengeja rindu yang datang tanpa permisi
2. Sense of
Smell adalah menulis dengan melibatkan indra penciuman hal ini akan membuat
tulisan kita lebih beraroma. Tehnik ini akan lebih dahsyat jika dipadukan
dengan indra penglihatan.
Contoh:
Di kepalaku
wajahmu masih menjadi prasasti, dan aroma badanmu selalu ku gantungkan dilangit
harapan
3. Sense of
Taste adalah menulis dengan melibatkan indra perasa. Merasakan setiap energi
yang ada di sekitar kita. Penggunaan indra perasa sangat ampuh untuk menggambarkan
rasa suatu makanan, atau sesuatu yg tercecap di lidah
Contoh:
Ku kecup rasa
pekat secangkir kopi di tangan kananku, sembari ku genggam Hp tangan kiriku. Telah terkubur dengan bijaksana,
dirimu beserta centang biru, diriku bersama centang satu.
Asyiiik... Sapa
tuuh.
4. Sense of
Sight adalah menulis dengan melibatkan indra penglihatan memiliki Prinsip
“show, don’t tell". Selalu ingat, dalam menulis, cobalah menunjukkan
kepada pembaca (dan tidak sekadar menceritakan semata). Buatlah pembaca
seolah-olah bisa “melihat” apa yang tengah kita ceritakan. Buat mereka seolah bisa
menonton dan membayangkannya. Prinsip
utama dan manjur dalam hal ini adalah DETAIL. Tulislah apa warnanya, bagaimana
bentuknya, ukurannya, umurnya, kondisinya.
Contoh
Derit daun pintu
mencekik udara ditengah keheningan, membuatku tersadar jika kamu hanya sebagai
lamunan.
5. Sense of
hearing adalah menulis dengan melibatkan energi yang kita dengar. Begitu banyak
suara di sekitar kita. Belajarlah untuk menangkapnya. Bagaimana? Dengarlah,
lalu tuliskan. Mungkin, inilah sebab mengapa banyak penulis sukses yang kadang
menanti hening untuk menulis. Bisa jadi mereka ingin menyimak suara-suara.
Sebuah tulisan yang ditulis dengan indra pendengaran akan terasa lebih
berbunyi, lebih bersuara. Selain itu, penulis juga bisa berkreasi dengan
membuat hal-hal yang biasanya tak terdengar menjadi terdengar.
Contoh
Derum kejahatan
yang mendekat terasa begitu kencang. Udara hening, tetapi terasa berat oleh
jerit keputusasaan yang dikumandangkan bebatuan, sebuah keputusan yang
menghakimiku untuk tak lagi merinduimu
Acap kali dalam
menulis kita hanya melibatkan otak kita sebagai muara untuk berpikir tanpa kita
dengar, tanpa kita rasa, tanpa kita raba, jika terkadang sesuatu di pelupuk
mata bisa menjadi rongga untuk mencumbu tulisan kita.
Mengapa kita
selalu melihat kursi yang kita duduki dengan pandangan yang begitu sederhana?
Sesekali buatlah ia mempesona dan anggun.
Di atas kursi
ini, aku pernah memeluk ratapan bagaimana menungguimu dengan sebuah doa takdim.
Untuk
pertanyaan bisa disampaikan ke nomor HP: 085954558358 dengan format:
nama, asal
kota, dan pertanyaan.
Setiap apapun
yang kita lihat, sesekali kita rasakan, kita raba, bahkan kita ampu kan sebagai
sebuah senyawa yang mampu bersuara.
Yakin, masih terasa
sulit menulis diksi?
Sulit jika
belum dicoba kekx beb
Naaaah, mari
kita coba yuk .
Saya bukan
seseorang yang expert dalam berdiski, Big No... Cause saya hanya seorang penyka
Diksi
Baiklah, saya
akan memberikan clue, agar grup ini dibuka dalam 10 menit.
Ashiyaap beb
Silahkan
Bapak/Ibu menulis sesuatu yang terlihat di hadapan dengan melibatkan kelima
panca indera.
Boleh juga
menulis tentang malam.
Dibuka skrng
kah beb...
Silakan dibuka
bu Momod
Oyi beb
Yuk.. Yuk...
Buka mata, alirkan dalam nadi, dan tarikan dengan jemari
saya kok jadi
baper bu narsum
Sahabat
Sahabat dalam
suka, namun kadang merobek jiwa. Tetap saja sahabat yang menanti dekapan erat
saat tinta dunia menggores tak terperikan. Sahabat relung hati terhampar luas
saat aku membutuhkan pundaknya. Tetaplah bercahaya dalam kegelapan. Wajahmu
terkadang siap menerkam, tapi sayangmu menghujam tajam.
Belajar diksi
akan kulumat sampai habis...
Happy weekend
tak terlupakan.
Tampak
wajah-wajah lugu tanpa dosa di lorong asrama dengan lampu redup redam membawa
kitab kuning di pergelangan tangan.
Malam ini
memancarkan cahaya harapan. Sekian lama kelam tanpa aroma kasturi. Bau kemenyan
dan dupa berangsur menghilang. Sirna terhapus oleh hadirmu
Malam ini ku
tercenung
Membaca kalimat
demi kalimat yang mendayu menyejukkan hati.
Seakan tak
kuasa beranjak dari layar kasih penuh makna
Terimakasih
sahabatku yang telah memberi ilmu di malam syahdu ini
Memanah Bintang
Karya
Rismalasari
Nun jauh di
angkasa
Kelipmu goda
hasrat diri
Tuk meraih
mimpi
Bergumul dalam
awan pengharapan
Bertaruh waktu
perjalanan
Nun jauh
gemintang malam
Cahaya mu semu
hadirkan ragu
Tuk capai
harapan
Berbagai
rancangan dibiaskan
Berbagi waktu terlenakan
Hadirmu laksana
memanah bintang
Jika telah
lewat masa
Harapan pun kan
hilang
Berganti pagi
menjelang
Gelas kopiku
kini hanyalah sebentuk ruang hampa tanpa rasa semenjak kau tinggalkanaku
sendiri dalam kefanaan.
Masya Allah Buk
Na.
Ketika senja
memeluk malam dengan dekapan yang tak ingin terlepas. Ada naluri ingin berbagi
kasih yang tak mungkin tertunda lagi.
Luarbiasaaaaa
Masih belum
bisa Bu May..susah. diganggu anak saya terus, jd ga bisa focus.
Tak apa², boleh dicoba nanti
rasa rindu
untuk menatapmu, agar tak lepas dari pandangku,
setiap
materi yang tertuai dialayar aku tatap
tampa mengedipkan mata.
Diksi untuk
semua genre tulisan .
Apakah yg ini
sense of panca indera sudah ada?
Betul bunda
Sepertinya hari
ini banyak yang mendadak jatuh cinta beb.
Aku rasa bu
Maydearly terlahir berbungkus diksi yang membahana.
Jari jemariku
menari lentik di atas hamparan huruf huruf yang berbaris, seakan - akan memberi
irama pada malam yang syahdu.
Seorang waita
berbaju merah menatap fokus layar laptop merahnya tanpa mempedulikan suara
bising dari iklan yang berteriak-teriak menjajakan dagangan. Rasa letih yang
datang di ujung telapak kakinya tak lagi terasa. Hanya keinginan segera
menyelesaikan tugas malam ini yang terpatri dalam pikiran. Sekelebat bau
seduhan kopi hangat terbayang dibenaknya. Ia pun berpaling sejenak untuk
menyegarkan pikirannya dengan seteguk pahit manis dari cangkirnya.
Rembulan malam
ini enggan bersinar
terlihat
gelapnya kabut menutupi cahayanya
Tapi aku
terpesona
oleh senyum
indahmu di malam ini
yang terlihat
olehku bagai bulan purnama
Ketika jiwa
terasa sepi
Seakan
terbayang dirimu dihadapnku
Ingin rasanya
kupeluk kesah dirimu
Tapi apa daya
diriku kepadamu
Hanya bisa
kuratapi diriku membangknmu
Kutatap mendung
di mata yang senantiasa teduh itu. Seolah awan bergelayut dan hampir saja
meritik deras. Ku dekati di yang terlihat galau berkaca. Ya. Muridku yang
selalu ceria kini berubah menimbulkan sejuta tanya.
Aku dan Kamu
(Rosjida Ambawani)
Ku lihat lagi
senyum mataharimu
yang buatku
terpaku beku
Ku rasakan
hembus nafasmu
mengalirkan
darah biru rinduku
Ku dengar lembut
suara indahmu
menyadarkanku
kau bukan siapa-siapaku ...
(Ciamis,
17.02.23)
Masya Allah,
membaca tulisan Bapak/Ibu membuat saya merasa kerdil memangku tugas sebagai
narasumber.
Mantap mbok bro
Arema.
Pink mewakili
hatimu,
Yang merekah
bak bunga yg terselip ditelinga kembang desa
Bukan karena
cinta mu yang membara lalu padam oleh penatian jawaban.
Tapi, pink
lambang kebahagian yang engkau utarakan saat segala ucapan abis namun tak cukup
mewakilkan...
Pink warna
indah mengumumkan berapa engkau menebar pesona keindahan.
Pink adalah
meydearly
Aku..
Berlayar dalam
lautan ilmu
Berlabuh di samudera
persahabatan
Berselancar di
dunia Maya yang punya banyak makanan
Kini ku
terpatri oleh tulisan" bermakna” oleh sang guru Diksi
Membawa angan
ku ke negeri langit yang berprestasi
Senja hari ini
terlihat indah,
Semburat jingga
yang teduh,
Pelangi menyapa
ringan selepas hujan
Diiringi lirih
gerimis yang masih terdengar.
Sungguh betapa
indah lukisan-Nya
Malam ini
terasa syahdu
Ku menyimak
kelas belajar menulis PGRI
Ditemani oleh suami
dan anak-anakku
Sesekali mereka
mengganggu dan menghampiriku
Senyuman
terhampar namun adakalanya ku kesal karena mereka kadang mengganggu
Syahdunya
malamku mungkin berbeda dengan banyak orang
Namun ku
nikmati demi masa depan cemerlang
Takut kehabisan
semenit waktu yang tersisa.
Ku bergegas
menekan tombol demi tombol yang kdang kala harus selingkuh dalam memilih kata.
Tak peduli
dengan detak jantung yang berirama kencang bak kuda pacuan di gelanggang yang
berebut mengejar garis finish...
Tolong...
Tunggu aku
sedetik lagi.
Inikah Cinta
Inikah arti
cinta untukku
Kini aku
menaruh harap padamu
Meski itu hanya
segenggam
Cukup bagiku
meski segenggam
Yang kan
membuatku tegak berdiri
Kini di usiaku
yang sudah menua
Tuk selalu
bisa ada di sisi buah hatiku
Luka yang kau
tanam di hati
Meski jauh
sudah ku kubur
Namun tega kau buka
dan kau torehkan kembali
Hingga terasa
laksana kau tabur garam di atas luka
Kau toreh luka
di atas lukaku
Ku harap
segenggam itu cinta tulus
Cukup bagiku
tuk ku berani manatap wajahmu
Walau sungguh
berat ku timbang rasa ini
Antara cinta,
kasih dan sayang atau benci
Ku balut lagi
sekuat jiwa
Ku yakinkan
lagi diriku tentang kebersamaan
Ku kuatkan raga
tuk mampu menatapmu
Meski taburan
luka seakan memenuhi lahir batinku
Tak guna kata
sesal
Karna takdir
men…
Aku terpaku,
diksiku tak kunjung tiba, mengingat dan meraba. Hanya ini yang tersisa.
Gelapnya malam
teriring rintiknya hujan
Maafkan
Mayderarly jika berbahasa amat menggoda, karena tugasku terlalu sederhana,
yakni membuatmu jatuh cinta atas setiap bait yang mengudara .
Hadeeuh... Ntar
banyak yang jatuh cinta dan patah hati sama eloe beb.
Bukan jatuh
cinta dengan Maydearly, tapi dengan sebuah Diksi.
Setelah mencoba, kita akan yakin, setelah
yakin Pasti Bisa
Did you know a
true writes is someone that never feeling down. Seberapa sulit hal yang kita
hadapi she's never give up. Ia sama sekali tak putus asa, selalu berusaha
mencoba dan terus mencoba. Seberapa sulit ia menata perasaan nya, she's always
create a good idea ia selalu menumbuhkan ide2 baru. Tidak sulit bukan? Karena yang sulit adalah tidak
ingin memulai.
Tuhan membawa
pesona Sang Astuti lewat celah barisan kehidupan. Astuti mengembara lewat kata, tawa, dan dilatasi
warna. Diiringi bunyi menukik yang mencumbui keheningan, ia menjejakkan kaki
dalam prosa bertajuk pelangi. Astuti, di aroma tanpa irama kisahnya menggantung
di langit mengepung jutaan bintang, liar dan berbinar menelusup otak dan
jemari. Astuti mengendap lepas dari jenuh eligi kehidupan, tentangmu patut direguk
tanya.
Cara membuat Diksi yang indah telah saya kemukakan
di sesi materi, yaitu mencoba menulis dengan melibatkan kelima panca indera.
Kamus untuk Diksi maybe belum ada Bunda. Tapi ketika kita sering membaca
tulisan dengan aroma diksi, kita akan piawai berdiksi. Tulis saja, abaikan semua
keraguan, lihat, rasakan, lakukan, tulis seindah jemari mampu mengubah isi
hati.
Diksi dan Puisi tidak bisa dipisahkan, bagaikan
sambel dan pedasnya. Diksi dan Puisi ada pada tatanan akal pikiran. Struktur
manusia terdiri dari jasad, akal fikiran, fuad, luf dan ruh. Cara agar bisa
dengan mudah merenda kata sehingga siapapun yang membacanya menggetar dan
terpincut hatinya menjadi gundah gulana . Diksi dan ada pada tatanan pikiran. Diksi
tak melulu untuk puisi . Diksi itu bisa masuk dalam pelataran logika, karena
logika adalah akal yang digerakan sebuah ruh. Tulisan adalah hasil karya dari
sebuah jasad yang diperintah oleh otak, kemudian ia menapaki kalbu sebagai
jejak untuk bersuara. Suara itu tak melulu tentang ucapan, pula sebuah tulisan
dengan segala keindahannya.
Tips bagaimana cara mengembangkan Diksi adalah dengan
memperbanyak muara baca. Semakin banyak bahasa yang kita sentuh, semakin kaya
padanan kata/diksi yang bisa kita jumpai. Jadi, siaplah dengan memulai dan
membaca. Disini saya tekankan Diksi tak melulu untuk puisi . Diksi dijabarkan
sebagai kekayaan bahasa, memaknai kata sebagai bentuk keindahan. Layaknya
secangkir Teh, ada hangat yang perlu diresapi karena bahasa adalah jembatan
dimana kita bisa mengerti dan saling memahami. Tulisan saya / narasumber untuk Diksi kebanyakan adalah
sebuah cerpen. Diksi adalah bagian dari Seni Bahasa, karena seni Bahasa itu
meliputi menulis, dan berbicara.
Jika menulis adalah my passion, maka membaca adalah
my duty. Bagaimana mengolah panca indera agar tergali? Panca indera itu melekat
dalam jasad kita, kita tak perlu
perintahkan ia untuk memandu hati kita membuat sebuah tulisan yang
indah. Tugas kita adalah menerima sinyal dari kelima panca indera tersebut yang
kemudian kita bisa jabarkan dalam sebuah tulisan. Ketika kelima indera itu kita
libatkan, maka tak ada tulisan yang biasa. Pepatah mengatakan menulislah dengan
hati. Karena apa? Karena hati mampu menerka indera kita dengan baik.
Apakah diksi selalu harus yang mengandung arti
kiasan? Diksi tak melulu sebuah kiasan, karena ia adalah sebuah padanan kata.
Dalam google kentara di sebut dengan sinonim bagaimana tulisan kita tergali
dengan baik? Sesekali jangan menulis kata yang kerap orang jumpai. Carilah
padanan atau sinonim dari kata yang kita tunjuk.
Kiasan itu
termasuk peribahasa, bukan Diksi ya .
1. Puisi yang
bagus itu bukan yang sulit difahami, tetapi memiliki pola arti dan tujuan.
Setiap bait mengandung simpulan. Diksi hanyalah sebuah pemanis untuk
mempercantik sebuah puisi.
2.Yang lebih
penting adalah ungkapkan rasa yang lebih tepat. Karena rasa lahir dari hati ia
tak pernah munafik, setelah rasa itu diutarakan, entah bahagia atau emosi ia
akan lahir dalam diksi yang natural.
Jika yang kita
tulis adalah karya ilmiah, tentu bahasa yang kita gunakan adalah bahasa Ilmiah.
Bisa saja sebuah karya ilmiah itu memiliki Diksi yang indah apabila karya
ilmiah itu menyadur sebuah tema Sastra.
Emosi adalah bahasa hati. Biarkan ia mengalir luruh
agar sampai pada puncak nan elegan. Menulislah dengan hati yang jujur, karena
tulisan yang dicampuri oleh hati, maka ia akan sampai pada hati pembaca. Saya
makin esmosi biasanya Diksinya makin banyak. Makin baper, makin super. Makin
Bucin tulisan makin micin (Nano-nano) karena saya selalu libatkan hati.
1. Ketika kita
menulis, maka kita adalah seorang subjek yang memberi informasi. Apa yang akan
kita tulis itu yang akan dinikmati pembaca. Menulislah untuk didengarkan
pembaca, bukan menulis sesuai keinginan pembaca.
2. Tehnik
memilih Diksi pada kata yang memiliki kemiripan arti? Diksi adalah padanan
kata, ketika kita biasa menulis dengan bahasa sederhana, contoh 'mengucap'
sesekali kita ganti dengan 'merapal'. Lebih aneh, lebih terkesan dan lebih
membuat penasaran pembaca bukan.
Ketika Diksi
datang berjuntai mengalungi pikiran kita, maka kita hanya perlu menyusun rapi
dengan apik. Agar tulisan kita menjadi epik nan menarik.
Sobat nusantara yang luar biasa, malam semakin
menuntut haknya untuk rehat.
Kebersamaan
kita memang hanya di udara. Tapi tak menyurutkan terjalinnya suatu kisah. Ruang dan waktu kita
memang beda. Bukan berarti rasa tak boleh sama.
Saat-saat
langkah terayun menjauh
Jarak kitapun semakin
membentang
Akankah
semuanya tinggal kenangan
Atau hanyut
terbawa gelombang
Bahkan sirna
terkubur oleh waktu.
Semoga
pertemuan ini adalah awal tegukan yang manis, mengawali cerita di layar kaca, menyusun
kepingan kata, dan diseduh dengan rasa
bahagia untuk terus belajar berprosa. Karena bahasa adalah jembatan antara
hujan dan kemarau yang ketika dibubuhi embun ia menjadi pelangi, indah nan
elegan.
Malam semakin
lelah dan bersiap menuju peraduan.
Keharuman mimpi
melambai mesra mengajak kita untuk segera menuju pelukan malam
Bapak/Ibu
penggiat literasi nusantara.
Meskipun
semangat kita untuk mengikuti kelas ini masih menyala-nyala, tetapi larut tlah
menjemput kita untuk segera mengakhiri kelas kita. Sangat menginspirasi dan
memotivasi yang masih taraf belajar untuk terus semangat dan berprestasi.
Semoga ilmu
yang diberikan malam ini menjadi ladang pahala yang akan mengalirkan amal jariyah. Aamiin...
Kita tidak akan
faham takdir tulisan kita akan menghilir kemana, tapi dengan tetap terus
menulis insyaAllah tulisan kita akan sampai pada takdir yang indah.
Believe or not
is yours.. prove it.
Waktu seakan cemburu melihat keromatisan kita
Maka sebelum waktu membunuh kedekatan kita. Biarkan
kita mengalah untuk berpisah.
Waktupun mengurai tetesan hujan menjadi bulir-bulir
kenangan. Ia menelusuk tanpa permisi menuju nurani."
Sobat, bukan suatu kebetulan kita bisa bersama di
dalam kelas menulis PGRI ini. Semua ada visi dan misi yang telah dititipkan
Sang Maha Esa pada diri kita masing-masing.
Bisa jadi visi
dan misi yang sangat besar yang membuat
kita bisa mengubah dunia dengan tulisan kita, atau visi misi paling sederhana
membuat kita berguna bagi keluarga, sahabat kita untuk mewarnai lingkungan
dengan aura positif.
Tapi dari semua itu ada visi misi terbesar yang di
gariskan untuk kita lalui.
✍️Menulis membuat kita bahagia...
✍️Menulis membuat kita berbeda...
✍️Menulis membuat kita terkenang.
✍️Menulis adalah obat paling mujarab untuk kita
saat terluka.
✍️Hanya dengan menulis membuat kita bisa menjadi
diri kita sendiri.
Jadi sejatinya kita menulis bukan untuk dunia.
Tapi..
KITA MENULIS UNTUK DIRI KITA SENDIRI.
Saya akhiri...
Yu Paiten ketatap jendelo.
Cekap semanten ature kawulo.
Wassalamualaikum wr. Wb.
Comments
Post a Comment