RESUME PERTEMUAN KE-17

 

PERTEMUAN KE   : 17

JUDUL                      :  MENULIS PUISI

RESUME KE             : 17

GELOMBANG         : 28

TANGGAL               :  15  FEBRUARI 2023

TEMA                        : MENULIS PUISI

NARA SUMBER      :  DR.  HAJAH HASANAH.  M.Pd

MODERATOR         :  SIM CHUNG WEI, SP

 

                        

 


Kita, adalah dua hati yang sudah enggan bertegur harap dalam janji.

Kita adalah tiga kata     'Aku Sayang Kamu' yang membisu dalam sepi.

Dan....

 

K. I. T. A adalah empat huruf yang tak bisa dipersatukan kembali.

 

Puisi adalah bahasa hati yang paling jujur. Saat kita gembira kita tuangkan rasa berbinar dan berbunga.

Saat kita bersedih, semua huruf yang tertuang seolah kuyu dan sendu.

 

Tapi... Saya tak pandai menulis puisi.

Hemmm, siapa bilang???

Puisi itu semudah kita curhat bersama bestie. Curhat tentang rasa yang berwarna-warni. Hanya tinggal kita ganti, curhat melalui goresan. Yaa, goresan yang memiliki rasa.

Ayooo, kita berlatih curhat dalam puisi dikelas KBMN malam ini...

Stay tune di sini...

Sang moderator memulai acara : Assalamu’alaikum Wr. Wb.Shalom, Om Swastiastu, Namo Budaya, Salam Kebajikan. Selamat Sejahtera bagi kita semua. Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat wal'afiat, diberikan kemudahan dan dilancarkan urusan kita agar bisa menginspirasi dengan berbagi ilmu yang bermanfaat.. Aamiin. Marilah kita buka kegiatan malam ini dengan sejenak berdoa,  agar ilmu yang didapat malam hari ini bermanfaat dan berkah untuk kita semua. Berdoa mulai. Berdoa selesai. Saatnya  pantun dari saya:

Malam-malam ke pasar baru

bertemu abang polisi

Malam ini dapat materi baru

bagaimana menulis puisi

 

Adapun agenda kegiatan malam ini:

1. Pembukaan

 

2. Paparan Materi

3. Tanya Jawab

4. Penutup

Bapak ibu peserta KBMN Gel 28 yg berbahagia.

Perkenalkan saya Sim Chung Wei, salah satu dari Tim Solid Omjay (TSO) yang biasa disapa Koko Sim.  Saya, sama spt bapak ibu.

Dulunya juga peserta Kelas Menulis di gelombang 26. Belum berbeda jauh dengan bapak Ibu sekalian. Malam ini saya kana menemani Bapak Ibu dalam MAteri Menulis Puisi.

Puji Tuhan ... dengan rutin mengikuti kegiatan, dan bimbingan para mentor,  untuk terus menyelesaikan resume on time, saling blog walking memberi semangat, dan belajar mempraktekan mantra dari omJay menulis setiap hari. Akhirnya, saya pun dinyatakan lulus tahun lalu. Buku pertama saya berjudul "Menulis itu Menyenangkan" sebelumnya saya terlibat dalam  6 judul buku antologi, sebelum akhirnya berhasil menerbitkan bku solo. Bagi saya antologi-antologi yang di fasilitasi oleh KBMN ini menjadi batu loncatan untuk saya menulis buku solo.Tiga dari 6 antologi yang dimana saya ikuti merupakan antologi puisi.Mungkin sampai disini dlu perkenalsan saya, mari kita lanjutkan untuk berkenalan dengan bintang yang bersniar pada malah hari ini, tak lain dan tak bukan  Ibu Dr.Hj. E. Hasana, M.Pd.. Untuk mengenal lebih dekat, siapa belia yang luar biasa ini, mari kita simak profil beilau : https://hasanahhalima.blogspot.com/2023/02/profil-e-hasanah.html. Luar biasakan perjalanan hidup dan pengalaman, serta prestasinya. Bunda Hasanah saya yang sudah luar biasa tetap menulis di blog.   Dengan demikian jika kita gunakan mesin pencari sepeti google kita dapat menemukan nya. Selanjutnya saya persilahkan Bunda untuk memaparkan materi pada malam hari ini, tentang Menulis Puisi

Sang narasumber  memasuki ruang maya dan menyapa peserta : Terima kasih Koko Sim.  Assalamualaikum wr Wb. Selamat malam Bapak/ibu Hebat. Perkenalkan saya ibu Hasanah. Malam ini kita akan berdiskusi tentang menulis puisi. Sebelumnya saya haturkan terima kasih kepada Om Jay founder KBMN PGRI, Bu Kanjeng, pak Brian, dan semua tim solid KBMN atas kepercayaannya. Mohon maaf sebelumnya saya sebenarnya bukan expert dalam puisi, hanya penyuka puisi saja dan  ingin bertukar pengalaman dengan ibu bapak hebat semua. Saya sama seperti bapak ibu yang belajar menulis dari KBMN gelombang 18. Koko saya langsung saja ke materi ya? Iya, terima kasih Koko. Saya melihat sebelum berdiskusi tentang puisi juga ibu/bapak sudah banyak yg upload puisi di link blognya.Semoga dengan materi dari Bunda malam ini, mereka bisa lebih luar biasa lagi.




Mulai materi ya. Pasti, di gelombang yang lalu bisa jadi buku antologi lho.




Ini pengertian puisi yang saya kutip dari sumber nya ya. Silahkan dicermati.




Ini struktur puisi, ada baris atau larik, ada bait dan lainnya. Boleh disimak dulu. Jenis puisi secara umum ada dua jenis; puisi lama dan puisi baru.




 

Ini ciri-ciri puisi lama dan puisi baru.




Sebetulnya menulis puisi itu sekarang mengikuti perkembangan dan perubahan bentuk dan isi sesuai perkembangan selera. Apalagi untuk pemula, nulis saja menggunakan kata-kata atau diksi yang enak di hati.  Termasuk puisi kontemporer, yang tidak terlalu terikat dengan kaidah penulisan puisi. Penekanan pada segi estetika dan penggunaan diksi, Rima, majas itu akan mempengaruhi keindahan puisinya. Sekarang macam-macam puisinya. Ada puisi akrostik, puisi patidusa, puisi telelet, puisi 2.0 dan lainnya. Pokoknya menantang dech bagi penyuka puisi seperti . Jadi ada  hal- hal  yang perlu diperhatikan akan nilai estetikanya  muncul . Oh ya kalau mau contoh2nya bisa dilihat ya di buku kumpulan puisi ini. Kumpulan Puisi terbaru yah .

 



Ini buku puisi yang baru terbit, versi ISBN dan QRCBN ada juga. Senangnya gabung di buku antologi sy. Biar bisa bareng2 dengan karya sahabat2 KBMN. Tantangannya membuat puisi bebas saja. Temanya bebas, pokoknya yang ada di hati dikeluarin dengan diksi yang indah.

Rintik hujan di malam yg gelap

Tak surutkan tekadku untuk menangkap

Ilmu puisi ya diberikan dengan lengkap

Semoga kita bisa siap

 

1. Cara menulis yang baik yang sesuai dengan kaidah2 yang disebutkan di atas ya, misalnya memperhatikan diksi, Rima, irama, larik, bait dan lainnya. Sesuai dengan jenisnya

2. Pantun itu jenis puisi lama .

3. Cara mencari istilah/kata kiasan itu ... dengan banyak membaca dan bisa buka kamus diksi.

Kiat  biar kita bisa menulis puisi yang  bisa indah sehingga rima nya menjadi menarik. Triknya lakukan adalah memilih tema sebagai acuan, menentukan kata kunci, memilih diksi yang tepat, menggunakan Rima atau majas misalnya, terus mengembangkannya dengan rasa/selera estetika kita. Kadang bisa di kumpulkan kata2 indah dulu . Misalnya menemukan kata Bagaskara untuk matahari/mentari, Bimantara atau langit, misalnya.

Dalam struktur fisik puisi (unsur wujud puisi disebutkan salah satu point yaitu tentang diksi. Bagaimana cara untuk memilih kata-kata indah dan memiliki kekuatan makna, bu? Diksi itu pilihan kata-kata yang akan kita gunakan dalam puisi, hasil pemilihan secara cermat dengan pertimbangan makna, susunan bunyi, ataupun hubungan kata itu dgn kata2 lainnya dalam larik atau bait. Seperti ini kan terasa indah menggunakan kata gelap, menangkap, lengkap, siap.

Ada tamu bernama Pak Kasim,

Makan bersam adengan rendang,

Selamat malam Koko Sim,

Perkenalkan saya Elok Dewi dari

Padang.

 

Hari ini begitu gerah,

Lalu Ayah melepaskan dasi,

Senang belajar bersama bunda E Hasanah,

Jangonya menulis dan

berpuisi.

Jika puisinya ingin penuh diksi dan majas ya itu kumpulkan dulu diksinya bisa buka kamus diksi ya. Perhatikan irama atau bunyi diksinya, kadang aku memilih kata yg sulit dipahami pembaca hi hi hi. Mencari kata dgn mengacu pada sumber terpercaya dan baku, atau diksi yg sering digunakan penyair, terus mengembangkan puisinya.

Dalam membuat puisi kita harus memperhatikan nilai estetik  dan diksi dalam puisi agar indah dan enak dibaca.Bagaimana cara/tips dalam menentukan diksi yang tepat dalam puisi? Cara menentukan diksi yang tepat dalam puisi itu harus memperhatikan ketepatan kata dengan maknanya, kebenaran, kecermatan, keserasian kata, dan kelaziman digunakan dalam puisi Sebenarnya diksi yang tepat itu ya kata yg sesuai dan mengikuti kaidah bahasa.

Penikmat puisi,  suka puisi baru yang tidak terikat bait dan baris, namun tetap memperhatikan diksi, majas dan estetika.

Semilir angin mendesah lirih

sayup sayup terdengar di telinga

jeritan hati terhampar nyata

menanti impian yang tak teraih

 

Yang tersisa hanya wajahmu

disudut relung hati sanubari

Dan sejumput kisah luka

yang bersemayam di kalbu

 

Wahai hati yang rapuh

kuatkah menanggung lara dikalbu

hanya isak tertahan lirih

dihamparan sajadah jatuh tersungkur

 

Ya ilahi...

Kuatkan hati ini

biar bisa berdiri

diatas kaki lemah ini

 

 

Gelanggang literasi telah dibuka

Endapan gagasan biar membuncah

Nantikan karya spekta

Titik balik pencapaian

Ada dan tiada dirimu yang tentukan

 

Lihatlah semua sedang berpacu

Inspirasi dan motivasi hadirkan nyawa

Tetapkan hati terus berkarya

Enyahkan keraguan

Raih kemenangan dengan karya nyata

Asa mu harus diwujudkan

Sesuatu yang berasal dari mimpi

Inspirasi terindah jadi Genta literasi

 

#puisi akrostik

Bandung, 8 februari 2023

Karya: Farida Lisanti

 

Makan buah simalakama

Mendulang garam termakan asam

Dalam jantung mengorek luka

Pilih ibu, ayah tenggelam

 

Tanpa gumaman tanpa pesan

Tinggal sepenggal sakral diucap

Hilang waktu hilang kesan

Hajat tak terlaksana sudah menancap

 

Senyum bisa terlintas

Tapi batin tak terima

Hati tertambat hanya seutas

Hilang nyawa tinggal nama

 

Biarlah haru kini menderu

Biarlah hitam kini tenggelam

Yang merona biarlah biru

Masa lalu biarlah kelam

 

Lah kepalang buah kepayang

Dimakan mabuk dibuang sayang 

Jangan ragu jangan bimbang

Kirim doa yang telah hilang

 

Air Mata

 

Kutahu persahabatan di antara kita begitu indah

Seindah pelangi di angkasa

Membias rona di saat ada rasa

Kutahu rindu itu tak bisa dikhianati

Walau waktu terus merayap mesra

Mengukir relung kalbu tak tertawar harga

Jauh itu pasti

Sahabat selalu di hati

Biarlah mutiara menyusuri pipi yang jelita

Sebagai suatu bukti kita pernah sama merajut asa

 

Rustia Warnida

 

Kuiklaskan dirimu pergi

 

Sudah beberapa kali kita di bawah empat mata

Membicarakan hubungan yang tak pernah terurai

Selalu kusut merangkai

Terkadang tak tesambung dalam beberapa waktu

Lantas terkait kembali

Kuikhlaskan dirimu pergi sekarang

Kuharap engkau mengambil keputusan yang bijak

Apakah kita melanjutkan perjalanan ini

Dengan segala kekusutan yang tidak pernah terusai habis

 

TERAS SENJA

oleh: Moh. Ali Husni

 

Senja temaram di ufuk barat

Terduduk di teras kunikmati senja

Ditemani candi ala memerah redup

Menapak senja berganti petang

 

Sayup kudengar panggilan Sang Maha

Memanggil menggema bersautan

Dari penjuru barat hingga timur

Dari penjuru utara hingga selatan

 

Sayup suara celoteh anak bersautan

Terdengar dari corong surau tua

Di ujung jalan terjal tak beraspal

Sepi penghuni ramai binatang malam

 

Kupaksakan kakiku melangkah

Menelusuri jalan terjal tak beraspal

Mencari celoteh anak bersautan

Memenuhi panggilan-Mu mengharap ridho-Mu

 

Penantianku

 

Senja telah berlalu

Matahari telah bersembunyi di balik langit malam

Bintang malu untuk menunjukkan wajahnya

Bulanpun enggan untuk mengintip

Malam ini .....sunyi

Jiwaku mengolah rasa untuk esok pagi

Membayangkan apa yang akan terjadi

Seolah hati ini penuh rasa

Menanti sebuah jawaban yang pasti

Harapan cerah di masa mendatang

Doapun kupanjatkan

Hanya kepada Allah saja aku serahkan

Segala harapan dan impian

Semoga Tuhan mendengar

 

Elizabeth Kanserita

Jakarta Barat

[20.50, 15/2/2023] +62 852-1662-8447: Mutmainah

 

 Bersimpuh dalam doa

 

Larung dalam balutan dosa

Senandika meronta

Memohon ampunan sang Maha Kuasa

 

Disaat lembayung tertatih, aku dalam kubangan kelam

Hara laksana cahaya terangi malam

Butiran dosa tenggelam

Berbaur menjadi bait bait doa terdalam.

 

Saat dalu kubersimpuh

Mengadu Amarta penuh peluh

Melangitkan segala rasa gundah

Berharap yang Esa memberi kasih

Kembali padaNya penuh kinasih

 

Cipanas 15 Februari 23

 

PADANG . Elok Dewi

 

 P ertama mengenalmu dikala kita duduk di bangku SMA

 A ku menyukaimu karena engkau sahabat yang baik

 D irimu selalu memperhatikanku dan selalu mengingatkan akan sholat jika kita berpergian bersama Samagat lainnya

 A ku Dan kamu. Kita adalah sahabat karib

 N amun seiring waktu berjalan ketika kita sudah menyelesaikan bangku kuliah, ada yang beda dari dirimu, ternyata aku benar. Engkau pun menyatakan kepadaku bahwa engkau ingin menjadi lebih dari sahabatku. Aku pun terpana dan aku pun menggelengkan kepala dan ucapkan engkau adalah teman baikku

 G alaupun membersamaimu, lalu engkau menjauhi dari kehidupanku. Ada rasa yang hilang, ada rasa yang hampa dan resah di hati, perhatianmu, kepedulianmu ku rindu. Kerinduan dalam balutan doaku "Jika …

 

PENULIS

By. Kang Khasan

 

Menyusun kata membentuk kalimat

Mengeluarkan semua gagasan

Berharap menjadi

Penulis

Buku

Mahkota impian

Menjadi angan terbesar

Memotivasi setiap jejak langkah.

 

Biarkan otak bekerja keras

Mencari kata terselip

Untuk menentukan

Tema

Biarkan jemari menari lincah

Mencari kata indah

Dalam menemukan

 

Judul.

E. HASANAH

 

 Elok Dewi

 

 E  ngkau sangat pandai merangkai kata kat indah menjadi puisi

 

 H  adirmu dalam KBMN malam ini sangat ku nantikan

 A  ku sangat mengagumimu

 S  angkat menginpirasi pembelajaran darimu

 A ku ingin bisa merangkai  puisi sepertimu

 N  amun puisiku masih datar karena ku masih belajar

 A  da asa yang hebat menyentuh kalbuku setelah belajar darimu

 H arapan yang selalu membersamaiku tuk menjadi seorang penulis puisi yang baik, Insya Allah Aamiin.

 

Padang, 15 Februari 2023

Niat Berilmu

 

Sepinya malam menemaniku

Mencari ilmu yang baru

Baru ketemu di malam syahdu

Bersama ibu Hasanahku

 

Kawan hatiku semakin memburu

Ingin meraih sesuatu yang baru

Kenapa KBM menjadi pilihanku

Disitu banyak guru berilmu

 

Bahagia rasa hatiku

Bertemu komunitas yang maju

Selalu ingin menambah ilmu

Agar mampu memajukan negeriku

 

Sri Rahayu

Puisi Untuk Aril

                 By: Miss Ezi

Nak....

Tahukah engkau

Bahwa suaramu mengguncang dunia?

Menggetarkan setiap jiwa

Yang mendengarnya

Menghapuskan lara

Saat ia menggema

 

Nak...

Tahukah engkau

Berapa kali sudah

Harapan ini akan anugrah yang kau punya

Menggaungkan ke setiap rongga udara

Sebagai ucap Syukur Kepada Ilahi

Betapa istimewanya dirimu

 

Nak...

Tahukah engkau

Ada masa orang percaya

Ada masa orang lupa

Ketika harapan diabaikan

Saat itulah...sukma kan pergi dan menjauh

 

Nak...

Tahukah engkau

Saat ini aku terluka

Pedih yang tak terbilang

Karena kau

Telah torehkan

Untuk kesekian kalinya

Padaku

Yang selalu mangharapmu.

Estetika itu nilai-nilai yang dirasakan indah, bernilai seni jg. Baik dari unsur bahasa, bentuk, ataupun penampilannya. Keindahan yang membentuk satu keutuhan, keselarasan, dan keterpaduan makna. Semisal dalam indahnya puisi jenis telelet.

 Cinta Tak Terkendali

 

Cinta adalah anugerah Ilahi

Cinta adalah berkah

Cinta adalah kebutuhan

Cinta adalah hawa nafsu

 

Cinta adalah keinginan atas sesuatu benda

Cinta adalah keinginan atas seseorang

 

Keinginan memiliki

Keingina mengakui

Keinginan mengeksploitasi

Keinginan karena hawa nafsu

 

Cinta jadi berkah jika sesuai porsinya

Cinta jadi musibah jika operdosisnya

kecuali cinta kepada sang maha pemilik hati cinta sang khalik

 

Cita harus sesuai kondisi

Cinta harus sesuai kebutuhan

Cinta harus sesuai situasi

Cinta harus sesuai peruntukan

 

Cinta terkendali karena hati yang memposisikan sesuai aturan-Nya

Cinta tak terkendali karena hanya mengikuti si hawa nafsu

 

Wahai hati pemilik cinta

Sungguh engkau penentu, pemilih, penimbang, pemberi cinta

Tetaplah pemilik c…

 

AKU, KAU, TIADA  ...

(Rosjida Ambawani)

 

Aku, siapa

Kau, siapa

Aku, kau, bukan siapa-siapa

 

Aku, tiada ada dan tiada punya

Kau pun, tiada ada dan tiada punya

Kita, aku dan kau, tanpa punya adanya ...

 

MENTARI

bersinar menerangi alam

bak lentera di tengah malam

menerangi gelapnya hati yang temaram

 

DUA DELAPAN

Dua delapan sekolahku

Untuk anak anak menuntut ilmu

Amanah dan jujur bapak dan ibu guru

Dengan penuh semangat menggebu gebu

Elok dan indah ciri sekolahku

Lingkungan bersih serta sejuk tak berdebu

Alangkah senangnya hatiku

Pandai dan cerdas generasiku

Antusias kami selalu setiap waktu

Niatan ikhlas tidak pernha jemu.

 

MALAM

Malam untuk kembali kepadamu

Almaku terkunci lagi

Serayu malam meninggalkan makna

Di dekatmu aku hanya perlu   rasa

Perlu dama

 

Malam

Agar tangan kita kembali berpaut.

Percaya damai tak pernah pudar

 

Malam berwara tiba- tiba

Hanya karena mendengarmu tertawa

Bukankah aku harsamu?

 

Malam saat kau gata

Aku menjadi milikmu

Tanpa pulasan

 

Tangerang, 15022023

Ratna Komala Juwita

 

 SENIN CERIA

Secercah harapan menggugah angan

Energi berkolaborasi penuh intuisi

Nirmala cahaya berkelebat penuh canda

Indah penuh aroma kesucian hakiki

Netra menyala membawa asa untuk terus berjaga

Candu rindu terus menjelma

Enyahkan rasa nan trus mendera

Rindu bersama untuk bahagia

Indah bekolaborasi dalam aksi nyata

Apalah artinya kita tanpa bersama dalam riuh barisan kata

 

 

 

by. Soelistijani

KBMN 28

Semangatku

 

Semangatku menyala bagai mentari

Yang menghujani bumi tiada henti

Dengan kasih suci nan murni

Kemilau menyambar hati nurani.

 

Semangatku mengembara

Ke seluruh belantara

Juga menyusuri padang gersang di sana

Kutemui asa - asa membahana

Bagai membawaku ke nirwana

Yang selalu nikmat terasa

 

Semangatku terbang ke angkasa

Bersama sang ternama

Yang selalu  memberikan rangkulan mesra

Terbuai aku dibuatnya

Hilang sudah sepi merana

Yang ada hanya

Semangatku yang terus menggelora

Banjarnegara, 15 Februari 2023

Lely Suryani

Nama penulis biasanya disimpan di bawah judul, diakhiri Titi mangsa ya.

Indah, curahan hati yang lagi galau nampaknya. Puisinya bagus. Hanya tambahkan judul, nama penulisnya dan diakhiri Titi mangsa ya.

 NELANGSA

#bu kanjeng

terkulai

dilanda kecewa

getir

menguyah derita

kesepian

menyelimuti

malam panjang

dalam penantian

kerontang raga

dendam dibawa

ke pangkuan ilahi

 

Surakarta Hadiningrat 15022023 #P.2.0#58

Sambil menikmati puisi2 yang luar biasa dan membai angan

Nama penulis disimpan di bawah judul ya. Titi mangsa; tempat dan tanggal. Misal: Jakarta, 15 Februari 2023

Seandainya Mereka Tau

Kasmin

 

Sunyi,senyap kadang kurasakan.

Bising, Riuh sering menghampri setiap aktivitasku

Kadang aku heran disetiap ku ada diperjalan

Dikota yang penuh dengan sesak kendaraan

Penuh dengan polusi asap.

Kutatap banyak orang begitu cepat

Cepat melajukan kendaraan

Tampa menghiraukan diri sendiri

Apalagi menghiraukan orang sekeliling

Kadang ku bertanya

Apa yang mereka kejar

Apa yang mereka inginkan

Ketika Azan berkumandang

Jarang orang lari secepat kilat

Seperti saat mereka mengendarai kendaraan

Ketika suara azan terdengan ditelingga

Jarang dan sedikit dari mereka yang mendengar panggilan

Panggilan Yang Maha Kuasa

Untuk selalu taat Padanya

Padahal…

Jika mereka sadar

Hidup ini hanya sementara

Kepastian hanyalah Kematian

Tampa Harta dan Tahta,

 

Pasir di dahi

karya M. Zain Widodo

Perjalanan panjang hidup kulalui

Sekedar mampir untuk minum

Dahaga hilang terobati sejenak

Tak terbendung rasa hati ingin bersujud

Lama aku sujud tanpa alas

Banyak pasir di dahi

Sebagai bukti sujud pada Ilahi

Terima kasih untuk semuanya terutama bapak ibu hebat. Saya merasa mengajarkan terbang ke burung atau mengajar renang ke ikan. Betapa bahagianya saya, karena yakin akan banyak penulis yang muncul dari kegiatan ini, yang akhirnya akan mendongkrak literasi. Literasi negeri akan bangkit. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan ya. Puisi2nya mohon dikumpulkan ya Koko. Terima kasih atas segala perhatiannya.

Terima kasih Untk Bunda E. Hasanah yang sudah memaparkan materi tentang Penulisan puisi malam ini. Terima kasih juga untuk OmJay dan smeua Tim Solid OmJay yang selalu kompak Terima kasih untuk peserta KBMN 28 yang masih terus antusias. Mohon maaf atas kekurangan dan  kesalahan  Saya Sim Chung Wei undur diri dari kelas malam ini.

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

RESUME PERTEMUAN KE-30

RESUME PERTEMUAN KEDUA KBMN 28