RESUME PERTEMUAN KE-11

 

PERTEMUAN KE   : 11

JUDUL                      :  MENGELOLA MAJALAH SEKOLAH

RESUME KE             : 11

GELOMBANG         : 28

TANGGAL               :  1 FEBRUARI 2023

TEMA                        :  MENGELOLA MAJALAH SEKOLAH

NARA SUMBER      :  WIDYA SETIANINGSIH , S.Ag

MODERATOR         :  MUTMAINAH, M.Pd

 

                                    



Pertemuan ke-11 KBMN 28 malam ini membahas tentang cara mengelola majalah sekolah.  Materi akan disampaikan oleh bu Widya (narasumber) dan didampingi oleh bu Mutmainah (moderator).

Sebelum materi dimulai, moderator mengawali dengan memunculkan sebuah puisi di grup WA:

 

Rindu Tanpa Alamat

 

Rindu ku terjerat terali

Yang mengambang di lekat titian senja

Kedua tangan mendongak merapal doa

Teramputasi berjuta bayangan. 

 

Garis takdir merajut seenaknya

Berbicara seolah penguasa

Menggurui jiwa kosong tak berdaya

Meludahi setiap keluh kesah. 

 

Gigilku diselimuti pagi

Terseok dijalanan sepi

Tarian pilu tertawa bergirang hari

Mencumbui tapi tak peduli. 

 

Jika inginku saja kau tak pahami

Lantas untuk siapa lagi aku bermimpi malam ini? 

Rinduku tak pernah tiris

Memenjara sabda yang kosong tanpa daya

Aku terdiam di ruang binasa

Dan kau mencibir tanpa dosa.

Sudahlaah....

 

Widya Arema

 

Bagus puisinya bu Widya, tapi aku baru baca sekilas dan belum memahami maknanya.  Nanti deh.  Mau nyimak materinya dulu nih.  Namun ada baiknya mengenal profil beliau sebelum menyimak materi yang diberikan..





Widya Setianingsih, S.Ag. adalah seorang guru di MI Khadijah Malang dan alumni BM 21 yang karirnya melesat dari peserta menjadi moderator sekaligus narasumber, kurator, dan sekarang merangkap menjadi editor juga penulis buku puisi "Laras-laras Makna dalam Kata".  Beliau sekaligus juga menjadi pimpinan redaksi majalah sekolah yang bertajuk KHARISMA DI MI Khadijah kota Malang.  Masya Allah..keren bu Wid.  

Bu Widya berbagi pengalaman tentang seputar majalah sekolah. 

Beliau menuturkan kisahnya..

Apa yang Bapak/Ibu rasakan saat ada foto kita, foto anak kita terpampang di sebuah artikel majalah? Entah itu karena prestasi, atau sekedar foto selvi saat melakukan kegiatan sekolah. Pasti bangga, bercampur senang bukan??? Setiap sekolah tentu kita dikenal oleh khalayak luas. Baik sekolah negeri, lebih-lebih sekolah swasta.  Selain itu sebagai lembaga formal, komunikasi, promosi, dan sosialisasi dengan orangtua, masyarakat sebagai STAKE HOLDER sangat diperlukan.  Semua itu dapat terjawab dengan hadirnya Majalah Sekolah.

Bu Wid melanjutkan, Tentu sebagian dari kita berfikir, haduuh rasanya tidak mampu deh punya majalah sendiri. SDM kurang, biaya tidak ada dan dukungan dari sekolah kurang optimal.  Itu sama dengan pikiran yang saya dan teman saya rasakan awal mula berdirinya Kharisma (nama majalah sekolah kami).  Awal mula, hanya ada dua orang yang merintis terbitnya majalah sekolah. Satu teman saya sebagai pimred merangkap layouter. Dan saya sebagai pemburu berita merangkap bendahara. Jangan dibayangkan majalah Kharisma diawal seperti saat ini bpk/ibu.  Majalah kami hanya berukuran setengah kertas folio.  Untuk mencetaknya kami hanya mampu fotokopi.  Layout dengan cara gunting dan tempel.

Kemampuan menulis apa adanya bukan soalan. Yang kami inginkan hanya berbagi informasi, berita, dan cerita tentang anak didik kami.  Akhirnya majalah pertama sekolah kami bisa sampai ditangan anak-anak didik kami.  Saat itu penggandaan majalah didanai oleh sekolah.

Perjalanan Majalah sekolah yang apa adanya tersebut berjalan hingga dua tahun. Tetap dengan dua crew yang bertugas rangkap.  Sampai akhirnya kami harus melepas majalah Kharisma ditahun ke tiga.  SDM yang terbatas dan dana menjadi kendala utama.  

Dua tahun Kharisma melakukan hibernasi.  Hingga akhirnya kami bangun kembali.  Selama  tidur panjang kami sibuk berbenah.  Crew Majalah kami lengkapi.  Mulai dari penasehat, penanggung jawab, pimred, bendahara, editor, layout, hingga 4 orang pemburu berita.  Kami ajukan proposal yg detil pada pihak yayasan/sekolah. Mencari solusi pendanaan selain dari dana BOS.  Mempercantik tampilan hingga ke percetakaan.  Mempertebal muatan bergizi dari isi majalah.  Finally "KHARISMA REBORN" ...💞

Tahun 2010 saya dipercaya untuk menjadi Pimred. Hal yang berat memang. Tapi saya percaya dengan tim saya, dengan crew yang saling membahu.  Bismillah... 💪🏻💪🏻💪🏻Hingga sekarang saya masih memegang  amanah itu.

Kunci utamanya adalah MAU.  Insyaallah semua akan diberi kemudahan.  Ibarat kita berjalan ada tembok menghadang. Cari jalan lainnya. Entah harus memutar, ataukah mencari jalan lain yg sepadan.  Artinya setiap kesulitan ada dua kemudahan yang Allah siapkan.  Tetapkan niat, dan insyaallah tiba-tiba ada jalan yg terbentang.  Jangan takut mencoba, maka kita akan tetap stuck di tempat.  Ada rintangan, halangan itu hal yg biasa. Apalagi saat mengawali. Berat memang... Tapi bukan berarti itu TAK MUNGKIN dan TAK ADA SOLUSI. 







Gambar di atas adalah Cergam Kharisma, bercerita tentang tokoh Kaka dan Risma.  Dilukis sendiri oleh guru MI Khadijah. 👏👏👏

Karya siswa bisa berupa puisi, cerpen, dan karya kerajinan siswa (ketrampilan KI 4), seperti gambar berikut ini:





Ada Artikel tambahan do you Know. Yang memuat pengetahuan umum untuk siswa. Disajikan dalam 2 bahasa yaitu bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.





Kuiz berhadiah, bisa berupa TTS, tebak gambar dll.



 

 




Selanjutnya bu Widya meminta kami para peserta untuk menulis di blog tentang serba-serbi sekolah kami, dalam waktu 15 menit.  Kemudian link nya dishare di WAG.  Mantaapp..langsung praktik nih.  3 pemenang akan mendapatkan buku dan majalah Kharisma dari beliau.  Alhamdulillah..jadi pingin menang aku bu. Hehee.  Semoga.

Ibu moderator mengatakan bahwa ada sekitar 20 blog yang mengikuti tantangan.  Bu Widya menyambut dengan kalimat "Mantapp  👏👏👏👏... Tandanya semua bisa dan siap menjadi pimred majalah sekolah masing masing."  Waduuuh..berat bu sepertinya kalau jadi pimred mah. Ngga kebayang deh, memulainya juga belum.  Hihii.



Langkah-langkah menerbitkan majalah sekolah adalah:

 

1. Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah

 

2. Mengajukan Proposal.  Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya. 

 

3. Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll. 

 

4. Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dll

 

5. Melakukan sosialisasi ttg manfaat, pentingnya suatu majalah pada orngtua. 

 

 

Cara yang paling sederhana untuk memulai membuat majalah sekolah yaitu:

 

Yang pertama membuat mading.

Biasakan mengganti mading secara berkala. 

 

Yang kedua membuat buletin saja. 

Lebih sempit beritanya dan berita tidak harus terlalu luas. Sehingga tidak terlalu tebal.

 

Demikian yang dapat saya tuliskan pada resume malam ini.  Semoga menjadi manfaat ilmu dan pengalaman yang telah diberikan oleh bu Widya Setianingsih, S.Ag.  Bagi yang ingin memulai mengelola majalah sekolah semoga tidak kesulitan.  Terima kasih ya bu.  Sehat-sehat dan berkah selalu.  Aamiin.

 

Merupakan suatu kebanggaaan jika sekolah kita memiliki Majalah Sekolah sendiri. Banyak manfaat yang didapatkan. Media komunikasi, promosi, publikasi dan wadah kreativitas guru dan siswa. Tapi.... Apa mungkin sekolah setiap bisa memiliki majalah sendiri yaa??? Bagaimana caranya??? Darimana biayanya??? Daripada galau dengan segala pertanyaan diatas, lebih baik kita temukan jawabannya di kelas belajar malam ini. Okay, segera masuk kelas yuuk...!!! Alhamdulillah... Semakin keren materinya... Dan Narasumber semakin semangat . Tak terasa sudah masuk ke pertemuan ke-11. Tantangan menulis resume semakin terasa penting agar kelak bisa menjadi buku yang bermutu : https://youtu.be/GXV2cX3c1eA . Sahabat- sahabat Nusantara sesaat lagi kita akan memasuki kuliah malam dengan materi keren dari narasumber luar biasa, bisa terhimpun ribuan ilmu dari deretan huruf dan kata. Baiklah untuk mengisi kekosongan dan agar lebih mengenal sosok narasumber kali ini, marilah kita saksikan video untaian kata yang mengharu biru dari narasumber kita malam ini. Selamat menikmati...

Rindu Tanpa Alamat

Rindu ku terjerat terali

Yang mengambang di lekat titian senja

Kedua tangan mendongak merapal doa

Teramputasi berjuta bayangan.

 

Garis takdir merajut seenaknya

Berbicara seolah penguasa

Menggurui jiwa kosong tak berdaya

Meludahi setiap keluh kesah.

 

Gigilku diselimuti pagi

Terseok dijalanan sepi

Tarian pilu tertawa bergirang hari

Mencumbui tapi tak peduli.

 

Jika inginku saja kau tak pahami

Lantas untuk siapa lagi aku bermimpi malam ini?

Rinduku tak pernah tiris

Memenjara sabda yang kosong tanpa daya

Aku terdiam di ruang binasa

Dan kau mencibir tanpa dosa.

Sudahlaah....

Widya Arema

Sang moderator segera memulai acara : Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua. Selamat malam Bapak/Ibu hebat Indonesia yang tergabung dalam kelas Belajar Menulis Gelombang 28. Perkenalkan, saya Mutmainah biasa dipanggil Emut dari Lebak Banten. Alumni peserta Belajar Menulis PGRI asuhan Om Jay gelombang 24 (Januari-Maret 2022).  Mulai belajar dari NOL BESAR hingga menghasilkan buku solo (hasil 30 kali pertemuan dengan Narasumber keren) dan 20 buku antologi. Di malam putaran ke 11 saya akan menemani sahabat nusantara di kelas Menulis tanpa sekat dan batas.  Semoga semangat kita tetap menyala untuk terus berkarya. Semoga niat tetap terjaga untuk menambah ilmu dari narasumber yamg luar biasa. Semangat.

Kuliah malam ini seperti biasa dibagi menjadi 4 sesi:

1. Pembukaan

2. Penjabaran Materi

3. Sesi Tanya Jawab

4. Penutup

Yuuk baca sejenak profil narsum kece malam ini

 

                        

 


 

 


Hebatnya teman sejati adalah bahwa mereka dapat tumbuh secara terpisah tanpa terpisah.  Mengenalnya di gelombang 21 lalu dipertemukan bulan Desember kemarin dalam acara temu penulis nusantara.  Sahabat rasa saudara, kadang ia menjadi sosok seorang kakak, teman, bahkan bisa juga menjadi musuh bebuyutan. beliau adalah Widya Setianingsih seorang guru di MI Khadijah Malang alumni Belajar Menulis gelombang  21 yang kariernya melesat bak pesawat jet  dari peserta menjadi moderator sekaligus narasumber, kurator, dan sekarang merangkap menjadi editor juga penulis buku puisi "Laras Laras Makna dalam Kata" Sekaligus pimpinan redaksi majalah sekolah yang bertajuk KHARISMA DI MI Khadijah kota Malang. Selama dua jam ke depan kita akan sharing dengan narasumber keren juga gaul mengenai:  Mengelola Majalah Sekolah. Yuuk pastikan gawai Laptop sudah terisi penuh baterai. Rumah sudah terkondisi dengan baik dan boleh juga tuh kopi hangat beserta cemilan cepuluhnya.Keberadaan majalah sekolah tentu sangatlah penting sebagai media penampung karya siswa sekaligus sebagai media komunikasi. Majalah sekolah bersifat informatif, edukatif, dan tentu juga kreatif. Ingin lebih tahu mendalam tentang Majalah sekolah?? Yuuk kita kulik dari pimrednya langsung, youk  kita sambut dengan meriah....... Ibu Widya Setianingsih Ibu sudah siapkah masuk kelas malam ini?


Sang narasumber segera memasuki ruang pelatihan seraya menyapa  : Assalamualaikum  ...sang moderator menjawab : Waalaikum salam…,Apa kabar bun? Bagaimana suhu kota Malang masih diguyur hujan deraskah setiap hari? Nara sumber menjawab : Iyaa, ini masih menderas. Dingin di luar. Tapi hatiku menghangat. Karena mau berjumpa denganmu dan sahabat penulis nusantara, ciyeeee.Moderator melanjutkan : Tanpa memperpanjang waktu monggo ruang dan chat untuk bunsay. Secara langsung narasumber mengambil alih :[19.25, 1/2/2023] +62 859-5455-8358: Terima kasih pada sahabatku online yang luar biasa. Bu Mutmainah yang setia menemani saya malam ini. Bu Mutmainah yang biasa saya panggil tazah Emut, adalah teman rasa sodara yang saya kenal saat kami sama-sama menjadi peserta di BM gelombang 21. Senang dan bahagia sekali malam ini saya bisa membersamai Bapak Ibu blogger hebat di pertemuan ke-11 ini. Semoga semangat tetap membara, berkobar didalam dada.  Tak akan mundur, sebelum resume meluncur. Pantang menyerah sebelum buku solo tercipta. Sebelumnya,  saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Omjay, selaku Founder sekaligus Guru Blogger Indonesia. Karena dengan  belajar di kelas Beliaulah saya bisa memiliki buku karya saya sendiri. Juga ucapan terima saya yg tak terhingga kepada seluruh panitia team solid dan narasumber di kelas menulis BM PGRI. Sungguh keikhlasan Beliau-Beliau dalam berbagi ilmu tanpa pamrih patut di apresiasi. Dari para Beliaulah yang telah menularkan virus  ngeblog dan virus cinta literasi. Hingga berhasil melahirkan puluhan penulis di setiap kelasnya. Mari kita berikan applaus yang meriah untuk para guru kita yang luaarrr Biasaaa. Sahabat literasi nusantara, saya hanyalah pecinta literasi biasa dan berawal dari zero. Sungguh bergabung di komunitas penulis seperti ini mampu melejitkan potensi kita untuk menjadi penulis yang produktif.  Kuncinya adalah MAU . Bagaimanapun juga satu ons tindakan lebih berarti dari pada satu ton pemikiran. So ayoo segera bersiap keluar dari zona nyaman untuk menyambut kesuksesan. Saatnya telah tiba... Hari ini adalah hari kesuksesan Anda sekalian. Bpk/ibu semua, menjadi peserta di KBMN bukanlah suatu kebetulan. Akan tetapi itu adalah bagian dari skenario Allah.  Percayalah takdir Allah tak pernah salah menuntun langkah kita.  Saya sendiri sangat bersyukur menjadi bagian dari komunitas orang-orang hebat yang tanpa pamrih ini. Tidak hanya ilmu yang saya dapatkan tapi saya mendapatkan saudara-saudara sejiwa. Salah satunya sahabat saya ini, tazat Emut. Seperti yang diceritakan bestie saya di awal, pada bulan Desember lalu kita dipertemukan dalam acara kopdar dan temu penulis nusantara. 3 hari saja tapi cukup untuk menjadi cerita yang terkenang selamanya. Semoga kita segera bertemu lagi ya beb...Pastinya kita akan bertemu di kopdar ke dua . Kita adalah denting yang beresonansi . Mengurai nada dalam riuh dan sepi.

                   



Kita adalah deretan huruf yang berbaris tak berjeda.

Mengungkap setiap kisah dalam suka dan duka.

 

Kita adalah seutas tali yang terhubung dalam tarikan jemari

Berbisik dalam hati, dan bercerita dari dalam mimpi.

Bismillah. Gak bisa berkata2 terharuuuu.

Hari ini saya akan berbagi pengalaman seputar majalah sekolah. Apa yang Bapak/Ibu rasakan saat ada foto kita, foto anak kita terpampang di sebuah artikel majalah? Entah itu karena prestasi, atau sekedar foto selvi saat melakukan kegiatan sekolah. Pasti bangga, bercampur senang bukan??? Setiap sekolah tentu kita dikenal oleh khalayak luas. Baik sekolah negeri, lebih-lebih sekolah swasta. Selain itu sebagai lembaga formal, komunikasi, promosi, dan sosialisasi dengan orangtua, masyarakat sebagai STAKE HOLDER sangat diperlukan. Semua itu dapat terjawab dengan hadirnya Majalah Sekolah. Tentu sebagian dari kita berfikir, haduuh rasanya tidak mampu deh punya majalah sendiri.  SDM kurang, biaya tidak ada dan dukungan dari sekolah kurang optimal. Itu sama dengan pikiran yang saya dan teman saya rasakan awal mula berdirinya Kharisma (nama majalah sekolah kami) . Awal mula, hanya ada dua orang yang merintis terbitnya majalah sekolah. Satu teman saya sebagai pimred merangkap layouter. Dan saya sebagai pemburu berita merangkap bendahara. Jangan dibayangkan majalah Kharisma diawal seperti saat ini bpk/ibu. Majalah kami hanya berukuran setengah kertas folio. Untuk mencetaknya kami hanya mampu fotokopi. Layout dengan cara gunting dan tempel. Kemampuan menulis apa adanya bukan soalan. Yang kami inginkan hanya berbagi informasi, berita, dan cerita tentang anak didik kami. Akhirnya majalah pertama sekolah kami bisa sampai ditangan anak-anak didik kami. Saat itu penggandaan majalah didanai oleh sekolah. Perjalanan Majalah sekolah yang apa adanya tersebut berjalan hingga dua tahun. Tetap dengan dua crew yang bertugas rangkap. Sampai akhirnya kami harus melepas majalah Kharisma ditahun ke tiga. SDM yang terbatas dan dana menjadi kendala utama. Dua tahun Kharisma melakukan hibernasi. Hingga akhirnya kami bangun kembali. Selama  tidur panjang kami sibuk berbenah. Crew Majalah kami lengkapi. Mulai dari penasehat, penanggung jawab, pimred, bendahara, editor, layout, hingga 4 orang pemburu berita. Kami ajukan proposal yg detil pada pihak yayasan/sekolah. Mencari solusi pendanaan selain dari dana BOS. Mempercantik tampilan hingga ke percetakaan. Mempertebal muatan bergizi dari isi majalah. Finally "KHARISMA REBORN" ...Tahun 2010 saya dipercaya untuk menjadi Pimred. Hal yang berat memang. Tapi saya percaya dengan tim saya, dengan crew yang saling membahu. Bismillah... Hingga sekarang saya masih memegang  amanah itu. Kunci utamanya adalah MAU. Insyaallah semua akan diberi kemudahan. Ibarat kita berjalan ada tembok menghadang. Cari jalan lainnya. Entah harus memutar, ataukah mencari jalan lain yg sepadan.  Artinya setiap kesulitan ada dua kemudahan yang Allah siapkan. Tetapkan niat, dan insyaallah tiba-tiba ada jalan yg terbentang. Jangan takut mencoba, maka kita akan tetap stuck di tempat. Ada rintangan, halangan itu hal yg biasa. Apalagi saat mengawali. Berat memang... Tapi bukan berarti itu TAK MUNGKIN dan TAK ADA SOLUSI. Bismillah.




Cergam Kharisma, bercerita tentang tokoh Kaka dan Risma. Dilukis sendiri oleh guru MI Khadijah.




Salam redaksi memuat kata sapaan pimred kepada pembaca sesuai kondisi terkini, menyampaikan tema edisi kali ini, dan isi majalah secara singkat.




 

 

Karya siswa bisa berupa puisi, cerpen, dan karya kerajinan siswa (ketrampilan KI 4)

                             



Artikel tambahan do you Know. Yang memuat pengetahuan umum untuk siswa. Disajikan dalam 2 bahasa yaitu bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.

                   

 


Kuiz berhadiah, bisa berupa TTS, tebak gambar dll . Baiklah Bpk/ Ibu penulis yg luar biasa. Tidak seru rasanya  jika kita tidak praktek langsung. Betul ga beb.. Betul sekali . Apa perlu dibuka grup untuk praktek bun? Saya minta kepada seluruh peserta malam ini. Bayangkan sekolah Anda masing- masing. Setiap sudut kelasnya, siswanya, rumput dan tabaman sekitar yang ada disana. Bayangkan lagi pimpinan kita, kawan seperjuangan yang tegak berdiri berjuang bersama kita. Tak terkecuali siswa-siswi kita tercinta. Bayangkan....Insyaallah semua akan diberi kemudahan. Ibarat kita berjalan ada tembok menghadang. Cari jalan lainnya. Entah harus memutar, ataukah mencari jalan lain yg sepadan. Artinya setiap kesulitan ada dua kemudahan yang Allah siapkan. Tetapkan niat, dan insyaallah tiba-tiba ada jalan yg terbentang. Jangan takut mencoba, maka kita akan tetap stuck di tempat. Ada rintangan, halangan itu hal yg biasa. Apalagi saat mengawali. Berat memang...Tapi bukan berarti itu TAK MUNGKIN dan TAK ADA SOLUSI. Bismillah. Tentu banyak kisah, berita, prestasi yang bertebaran setiap harinya.... Mari kita coba tuangkan dalam tulisan pada malam ini. Saat ini majalah kami memasuki edisi ke 23. Akan ada hadiah berupa majalah Kharisma bagi 3 peserta. TANTANGANNYA Tuliskan artikel apa saja tentang sekolah sahabat sekalian di blog. Saya beri waktu 15 menit.  Jika ada foto bisa disertakan juga. Gunakan bahasa yang ringan, menarik, informatif dan komunikatif. Untuk itu  bisakah grup dibuka untuk sementara tazah? Bisa banget. Bisa kirim blog nya bun . Alamat blog nya . 15 menit dari sekarang yaa bunsay. Ditulis di blog masing2 bapak ibu. Ohh. Iyess. Saya tambahi majalah plus buku deh biar lebih semangatsss.




 

http://indahratnabergerak.blogspot.com/2023/01/membiasakan-kerjasama.html Kebettulan tadi siang saya menulis tentang kegiatan sekolah, bolehkan dikirimkan utk mngikuti tantangan hari ini bun? Waaw hadiahnya mantaap tuh buku plus majalah MI Khadijah.  http://cirebon886611.blogspot.com/2023/01/bisa-karena-terbiasa.html https://www.kompasiana.com/lucyyolanda5729/63d3e858df78f22f602eb882/be-two-study-tour-kbls-to-jakarta-2023 https://www.kompasiana.com/lucyyolanda5729/638714a24addee7aae02ac62/kemeriahan-acara-hut-hgn-pgri-dan-korpri-di-smpn-2-baleendah Reportase kegiatan di madrasah. https://www.kompasiana.com/suhaimiarza/63d766a708a8b558811bfc64/min-12-nagan-raya-melaksanakan-pekan-imunisasi-nasional-pin-polio-tahap-kedua https://www.kompasiana.com/lucyyolanda5729/637600dd08a8b55f28280eb2/kegiatan-rabu-dluha-di-smpn-2-baleendah Pukul 20.12 menit grup saya tutup Kembali. Imro'atus Sholihah_MTsN 4 Jombang Jatim                                                                                                                                                                         https://iimsholihah1975.blogspot.com/2023/02/kegiatan-pagi-di-sekolahku.html https://sexyabul.blogspot.com/2023/01/shalat-berjamaah-upaya-membentuk.html Menumbuhkan Kreatifitas Anak dengan Membuat Pizza https://www.kompasiana.com/candra98291/63d29f4a08a8b56c1465b3b3/siswa-siswa-ma-arif-belajar-membuat pizza?utm_source=Whatsapp&utm_medium=Refferal&utm_campaign=Sharin https://deasyp.blogspot.com/2023/02/channel-youtube-sekolah-kami.html Saya tulis d blog saya sambil mengisi wkt kosong d sklhn semua pada hebat.....

https://jatnika79.blogspot.com/2023/01/mencintai-lingkungan-melalui-gerakan.html

https://catatanguru.tutitrisnowati.my.id/2022/12/market-day-melatih-jiwa-kewirausahaan.html


          



 https://corwa13.blogspot.com/2023/02/belajar-yang-menyenangkan.html https://hrutami1963.blogspot.com/2023/02/rumahku-sekolah-adalah-tempat-di-mana.html  https://tguhwiyono.blogspot.com/2023/02/sekolahku-sedang-berbenah.html Siapa yang boleh mengisi Majalah kharisma? Aadakah templatenya? Boleh dong ikut mengisi. http://sitimaunahsdnmulusangunungkidul.blogspot.com/2023/01/kegiatan-ekstra-di-sekolahku.htm  Woww.. https://www.kompasiana.com/rinrin68481/63da643e28c4f51252087873/seminar-praktik-kerja-lapangan-otkp  https://edusyahna.blogspot.com/2023/02/kelas-belajar-menulis-nusantara-28-ke-11.html https://sdnegerisalambabaris2.blogspot.com/2023/02/memasang-perangkap-ikan.html https://edusyahna.blogspot.com/2023/02/kelas-belajar-menulis-nusantara-28-ke-11.html . https://kenikirsenja79.blogspot.com/2023/01/sekolahku-sawah-ladangku.html. https://yuhanah0403.blogspot.com/2023/02/praktek-kerja-lapangan-pkl-pengalamanku.html  https://faridalisanti78.blogspot.com/2023/02/belajar-merangkai-bunga-di-kelas-ix1.html https://www.kompasiana.com/suhartatiksuhartatik7132/63da63373788d425b5731203/istiqosah-setiap-hari-jumat-di-sekolah Hitung mundur waktunya beb.. Mohon maaf grup ditutup Kembali. Tandanya semua bisa dan siap menjadi pimred majalah sekolah masing masing. Demikianlah materi  dari narasumber kita malam ini. Sangat bermanfaat dan benar-benar menginspirasi kita. Kuncinya jangan takut mencoba sesuatu yang baru. Kerja keras... Dan semangat. Syukur jika kita bisa  mengikuti  sekolah Beliau yang memiliki majalah sekolah yang Rruarr Biasaahh. Sekarang kita memasuki sesi tanya jawab. Seperti biasa, silahkan mengirimkan pertanyaan dengan format nama, alamat dan kirim ke  0852-1662-8447. Dengan format Nama.. Asal...Ditunggu surat cintanya teman-teman... Sudah ada masuk beberapa pertanyaan nih . Mangga atuuh...P1.Toto Bekasi. Assalamualaikum . Bu Mut yang baik hati, mohon izin bertanya, dunk. DI slide 20 ada istilah ISSBN. Kepanjangannya, apa, Bu? Nara sumber : Mengacu pada WIKIPEDIA.ISBN (International Standard Book Number) adalah kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik. Informasi tentang judul, penerbit, dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN. ISBN terdiri dari deretan angka 13 digit, sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit. Saat ini Isbn diganti QCRBN. Yaitu : QRSBN (QR Code Standard Book Number) adalah Aplikasi pengidentikasi Buku dengan teknologi terbaru dengan QR Code sebagai pemberi identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku maupun produk seperti buku yang diterbitkan oleh penerbit. Dengan nama lain kode paten bahwa buku itu adalah karya kita yang tidak  bisa di ambil atau di bajak orang lain. P2 : Mengelola Majalah Sekolah (MS) memang tidak mudah. Betul, diperlukan kemauan kuat. Dan kadang siap apa saja. jika tulisan terlambat datang, kitalah serepnya. Banyak contohnya untuk majalah komunitas semacam ini. Yang nulis itu-itu terus. Tetapi sebenarnya kalau kita punya tabungan naskah, enak. Setidaknya 1,2 penerbitan.  Majalah kecilku dulu terbit tiap bulan, jadi sering keponthal-ponthal. Mbak Widia, majalah Sekolah dengan hard cover apa tidak mehong. Apakah Ortu tidak berat membayarnya. wajib kan? Terimakasih... Naras umber : Memang semua itu harus memiliki seseorang yg menjadi motor suatu organisasi. Yang mendorong, mengompori crew.

Tapi kita tidak perlu bersusah payah menulis sendiri.

Libatkan SISWA kita untuk ikut serta menulis.

Pasti orangtua akan lebih senang anaknya berkarya.

Kita bisa memanage sendiri budget dari majalah kita.

Majalah Kharisma terdiri dari 40 hal, dgn 10 hal berwarna.

Biaya cetaknya 10 - 11 ribu saja.

Jika ingin lebih menekan budget kurangi halamannya, bisa hitam putih tdk perlu warna.

Apakah orangtua tdk keberatan???  Tentu tidak jika mereka paham dan mengerti tentang  pentingnya majalah sekolah. Bahkan ikut promosi dan bangga dengan adanya majalah sekolah. Lebih2 jika foto anaknya terpampang di majalah. Bisa- bisa  satu RT dipamerin semua.

P3. Saya Evridus Mangung- Peserta KBMN 28. Saya tertarik dengan pernyataan awal dari narsum di pembuka diskusi malam ini. Jika ingin menjadi penulis yang produktif maka kuncinya adalah MAU. Pertanyaannya: Bagaimana cara menjembatani dari kondisi TIDAK MAU menjadi MAU MENULIS. Adakah tips yang narsum bisa bagikan kepada kami peserta KBMN 28 untuk mengatasi situasi TIDAK MAU menjadi MAU MENULIS? Nara sumber : Untuk menjadi MAU, semua berpulang pada diri kita masing2.  Tanyakan pada hati kita, apa yg akan kita torehkan dalam hidup ini? Apa yang bisa kita berikan pd anak cucu utk mengenang kita?  Niat, dan komitmen. Itu kuncinya. Bergabung dgn komunitas menulis akan menjaga niat kita menulis tetap menyala. Mengutip pernyataan bunda Kanjeng diawal kelas dulu. Jadikan keinganan mau menulis sebagai suatu kebutuhan. Jadikan keinginan menulis seperti UDARA, yang akan membuat kita sesak nafas tanpanya. Jadikan menulis sebagai RENJANA yang membuat kita ketagihan jika tidak menulis.

P4: Ijin bertanya untuk sesi tanya jawab nanti. Nama: Indah Ratna. Dari Banjarnegara. Assalamu'alaikum bu Widya..salam kenal dari dingin juga... seperti di Malang.Saya sangat tertarik dengan materi hari ini, dan ingin mewujudkan Majalah sekolah, kendalanya saya kurang menguasai langkah²nya. Untuk itu saya mohon bimbingannya, bagaimana langkah atau trik sederhana untuk membuat majalah sekolah yang simpel dan menarik, sehingga harapan nantinya mendapat dukungan dari sekolah, guru dan orang tua siswa. Nara sumber : Salam kenal bu Indah, dingin juga ya di Banjarnegara. LANGKAH LANGKAH MENERBITKAN MAJALAH SEKOLAH : 1. Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah. 2. Mengajukan Proposal. Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya. 3. Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll. 4. Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dll . 5. Melakukan sosialisasi ttg manfaat, pentingnya suatu majalah pada orngtua. Yoook semangat mengawali majalah.  Jika ingin mulai menerbitkan majalah, boleh japri saya.

P5 : saya Candra dari Jakarta izin bertanya . 1. Apakah ketika bunda buat kharisma , majalah itu di gratiskan artinya yg bayar sekolah atau dari orang tua 2.Berapa banyak halaman ideal sebuah majalah di sekolah. Nara sumber : Halloo pak Candra, nice to meet you...:1. Pada awal terbit majalah dibiayai sekolah. Sekolah mengalokasikan dana BOS untuk majalah. Saya sudah pernah cek pada juknis BOS dan ternyata ada list yang membolehkan kita mengalokasikan dana BOS untuk buku termasuk majalah. Seiring berjalan waktu orangtua menyadari pentingnya media komunikasi di sekolah. Mereka bersedia membeli majalah itu. Tidak mahal pak untuk harga 15.000 dalam waktu 6 bulan sekali. . 2. Tebal tipisnya majalah tergantung pada kita. Misalnya tingkatan sekolah. Semakin tinggi tingkatan sekolah maka bisa ditambah halamannya. Kharisma sendiri adalah konsumsi anak SD, maka kami lebih banyak menampilkan foto dan gambar sebagai berita.

P6. Imro'atus Sholihah Asal Jombang Jatim. Maaf Ibu....Bagaimana proses yang mudah untuk mengajukan ISSN/ISSBN ? Apa syarat-syaratnya? Nara sumber : Assalamualaikum bu Imroatus. Untuk Kharisma kemarin  saya minta tolong penerbit yang menguruskan. Murah kok hanya sekitar 300 rebu. Syaratnya tentu ada karya sendiri dan surat pernyataan karya sendiri. Jika ingin mengurus sendiri : 1. Mengisi formulir surat pernyataan disertai dengan stempel penerbit dengan menunjukkan bukti legalitas penerbit atau lembaga yang bertanggung jawab (akta notaris). 2. Membuat surat permohonan atas nama penerbit (berstempel) untuk buku yang akan diterbitkan. 3.Mengirimkan atau melampirkan fotokopi  karya kita . Setahu saya  kalau majalah itu ISSN, kalau buku baru ISBN. .

Apa perbedaan majalah sekolah, jurnal, buletin? Perbedaannya :

Majalah : - Ukuran umumnya A4, Letter dan B5 atau F4

    - Kertas yang digunakan lebih halus dan tebal (art paper/art carton)

              - memuat artikel yang berisi topik popular bagi masyarakat umum

Tabloid : - Ukuran umumnya A3

    - Kertas yang dipakai lebih kasar dan tipis (kertas koran)

    - Cenderung mengangkat artikel tentang gosip, astrologi, berita kriminal dan   olahraga

Buletin : - Ukuran umumnya F4, A5 atau A4

   - Kertas yang digunakan lebih halus (art paper)

   - memuat artikel yang berisi topik kejadian popular

Waktu pengajuan kami memakai ISBN. karena diedarkan dikalangan MI Khadijah sendiri.

P9: Saya Amin Kurniawan. Bun izin bertanya kira kira ongkos cetak per bukunya berapaya?? NNara sumber : Hay pak Amin. Saat ini 40 halaman, 10 warna 11 ribu. Hard cover.

P10  : Assalamualaikum bu Widya, adakah cara yang paling sederhana untuk memulai membuat majalah sekolah?Nara sumber :  Waalaikum salam. Bisa.. Yang pertama membuat madding. Biasakan mengganti mading secara berkala. Yang kedua buat buletin saja. Lebih sempit beritanya dan berita tidak harus terlalu luas. Sehingga tidak terlalu tebal.

P11 : Suhaimi .Aceh.  Bisakah majalah yang ber ISBN mendapatkan nilai angka kredit. Minimal sejajar dengan jurnal !  Nara sumber : Hay Pak Suhaimi... Bisa paak. Pak Catur Pimred Majalah SUARA GURU PGRI pernah menyampaikan ini. Maklum saya kan bukan PNS pak jadi tidak begitu faham dengn angka kredit.

P12 : Nama : Masringah Asal : Banjarnegara. Ijin bertanya, ibu widya..alhamdulillah sekolah saya sudah punya majalah sekolah baru menrbitkan edisi ke 5 ini sejak tahun 2018, ada tim redaksi yang bertugas menulis dan menghimpun berita ttg kegiatan sekolah selama 1 thn berjalan, namun belum mewakili setiap kelas punya rasa memiliki terhadap  majalah tsb. Bagaimana cara yang tepat yang sudah diterapkan bu widya, agar berita yang dimuat di majalah sudah mewakili semua kelas., atau ada tips yg bisa dibagikan majalahnya bisa eksis sudah edsi ke 23..trimaksh. berapa harga setelah didistribusikan ke warga sekolah? karena majalah saya seharga 30 s.d. 35 rb, kualitas kertas berwarna dan tebal . Nara sumber : Wowww kereeen Sudah memiliki majalah sendiri. Congrats ya bun. Untuk menggugah rasa memiliki kita bisa menggunakan berbagai cara bun.  Libatkan siswa melalui gurunya.  Misalnya guru bhs Indonesia, anak- anak kita akan membuat puisi bebas. 3 Karya terbaik akan kita tampilkan di Majalah sekolah.  Kemudian minta kpn rekan2 guru untuk mendokumentasikan kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan. Tampilkan di majalah. Anak2 pasti suka fotonya ada disitu. Dan tentunya dari rasa senang akan timbul rasa memiliki. Harga cetak 11 ribu. Harga jual 20.000.

P13 : Assalamualaikum  wr wb.Saya ibu Umatun Nur Islamiyati Magelang.Bagaimana tips  dan cara agar  bpk ibu guru MI  RA BA punya keinginan untuk menulis dan membuat Majalah sekolah  dan mading? Membayangkan betapa senangnya guru guru kami di Magelang bisa mendapatkan ilmu dari Ibu Widya dan ibu Emut dan bertemu ibu Widya dan ibu Emut. Nara sumber : Waalaikum salam, hay bundaa. Senang juga jika kami bisa berbagi ilmu. Tidak harus tatap muka bun. Kita bisa via zoom. Hubungi moderator saya jika berkenan.  Cara ampuh yang bertama adalah pressure... Bukan tekanan dengan kekerasan ya bun. Campur tangan pimpinan perlu dalam hal ini. Misalnya kepsek memberi tugas pd gurunya untuk mengisi mading. Setiap kelas diberi tanggung jawab untuk merawat, mengisi mading masing2. Lakukan penilaian mading yg terbaik. Btw di Magelang dekat yogya kan. Bulan Juli bun kita kopdar disana. Hayuuk datang.

P14 : Assalamualaikum Wr Wb : Eka Yulia dari Seruyan. 1. Apakah diawal pembentukan majalah sekolah dulu Bu Widya melakukan sosialisasi terlebih dahulu? Yang melibatkan pihak sekolah serta ortu siswa/ komite sekolah. Karena ini ada kaitannya dengan dana. 2. Bagaimana kiat atau trik dari majalah kharisna untuk meningkatkan minat guru dan siswa menulis? Karena di sekolah saya untuk mading saja susahnya minta ampun. (Promo dan anjuran sudah luar biasa loh, sampai ada reward dari perpustakaan). Nara sumber : Wass bunda Eka. 1. Ya betul, kami membuat proposal dulu. Kita ajukan pd yayasan, kepsek, komite. . Setelah itu sosialisasi dgn mereka. Setelah itu sisialisasi dgn orngtua. 2. Minat itu ibarat air, harus ada kincir angin yg menggerakkan. Butuh motor untuk membuat air itu bergerak. Jangan pernah menyerah itu kuncinya bun...

P 15 : Farida Kabupaten Musi Rawas. Assalamu'alaikum Bunda Widya, perjalanan memulai hingga dapat menerbitkan majalah sekolah yang disampaikan Bu Wid sangat memotivasi saya, karena di sekolah saya belum ada majalah sekolah.  Kalaupun saya berniat mau menerbitkan majalah, saya masih ragu, karena saya tidak mungkin berjalan sendiri. Pertanyaan saya Bagaimana cara meminta persetujuan kepala sekolah dan minta bantuan rekan guru? Nara sumber : Hay bunda Farida. Jika ibu benar berminat yang pertama tanyakan pada hati ibu. Wahai hati siapkah kita berjuang? Jika hati sudah kuat mulailah mencari rekan sejiwa, yg betul2 cinta literasi. Diskusi dengan kepsek apa visi, misi, dan manfaat majalah. Lanjut tuangkan dalam proposal agar jelas.

P16 : Saya Dewi dari Seruyan Kalteng. materi malam ini sangat mengunggah saya utk bisa mengikuti jejak ibu, dan kebetulan kami baru membentuk komunitas menulis di sekolah saya. Pertanyaan saya Kendala apa aja yg ibu hadapi saat awal merintis pembuatan majalah ini dan kiat memghadapinya, kemudian apa yang harus kita lakukan agar ada daya tarik dari sekitar untuk bisa mendukung kita mewujudkan majalah ini. Nara sumber : Hay bu Dewi ... Selamat yaa untuk komunitasnya.. Masalahnya SDM dan SUMBER DANA. Solusi :

✅Niat yang kuat

✅pantang menyerah

✅komitmen

✅doa

Agar berdaya tarik, jadikan majalah kita sebagai magnet. Beritanya bergizi, akurat dan dibutuhkan pembaca.

P17 : Assalamu'alaikum, Yulis setyaningsih ijin bertanya Bagaimana kita tahu tulisan kita atau majalah kita bisa diterima atau tidak? Maksudnya layak utk menjadi majalah sekolah Nara sumber : Wass, hay bu Yulis. Jadikan siswa dan rekan guru kita sbg sample pertama. Minta pendapat dari mereka. Insyaallah akan ada banyak masukan untuk menjadi layak.

P 18 : Assalamualaikum, saya bu yuni dari kab bekasi, terimakasih infonya memgispirasi, mau bertanya jika mau membuat majalah online apakah langkah2nya sama dengan majalah offline, baiknya terbit brp kali dalam setahun jika online, jika majalah yang mau dibuat misal khusus unk guru pai bagaimana tipsnya agar diminati dan mau dibeli atau mau berpartisipasi mengisi majalahnya terimakasih Nara sumber : Wass bu Yuni... Pada saat pandemi kbm dionlinekan.  Akhirnya kami berpikir majalah kami online juga. Langkahnya sama bun. Hanya tdk perlu di cetak. Bisa bentuk pdf kita kirim ke wa grup kelas, di webnsite sekolah, atau medsos lainnya. Terbit setahun 2 kali. Mengingat kita adalah guru dhn kesibukan yg tdk sedikit. Agar diminati berarti harus bermanfaat. Diskusikan pentingnya berbagi ilmu lewat majalah sebagai sarana mencapai ilmu yg bermanfaat.

Sang moderator segera mengambilalih  :  acara selesai. Materi penuh dengan daging. Monggo bun sepatah dua patah kata untuk closing statement sebelum kita akhiri materi ini. Nara sumber mengakhiri pertemuan : Sahabat penulis, kita tidak akan tahu seberapa besar kemampuan kita sebelum kita mencoba menghadapi kesulitan. Tuangkan rasa cinta pada lembaga kita dengan membuat sekolah kita popular dengan hadirnya majalah sekolah. Teruslah berjuang...Akan ada tangan2 orang baik yang akan menguatkan langkah kita...

 


Semoga keberkahan selalu menaungi hidupmu. Tetaplah menjadi sinar yang selalu menghangatkan gigilku. Menjadi tenang yang meredangkan gelisahku.  Aamiin . Sahabat literasi nusantara, terimakasih atas kebersamaannya malam ini. Sungguh suatu kebahagiaan bagi saya, bisa kembali belajar bersama di kelas ini.  Mohon maaf jika dalam penyampaian materi dan diskusi ada ketidakpuasan atas jawaban yang saya beri. No body perfect, begitu pula dengan saya pribadi. Jika membutuhkan bantuan saya dalam mengelola majalah sekolah, monggo bisa wapri ke nomer saya. Dengan senang hati akan saya bantu sepenuh hati.

Saya pamit undur diri.

Santen peresane klopo, cekap semanten lan nyuwun ngapuro

Wassalamualaikum wr. wb.. 🙏🙏🙏

See you next time🖐️🖐️🖐️

Demikian materi kita malam ini yang sangat luar biasa

Genggam semua ilmu yang telah didapat selama ini

Untuk menjadi bekal berkarya demi keabadian diri.

 

Mohon maaf jika selama membersamai sahabat saya mempunyai kekurangan dan kesalahan.

Uluran maaf setulus hati, bagi kesalahan yang mungkin tak sengaja melukai.

Mari bergandengan tangan untuk menyemarakkan literasi di negeri tercinta. Bersama kita pasti bisa menebar warna indah dalam goresan karya.

Selamat malam, sampai berjumpa lagi.

Izinkan saya undur diri.

Wassalamualaikum wr wb.

See you next time, sobat👋🏻👋🏻👋🏻

Sukses dan terus semangat menyebarkan virus kebaikan dan kebahagiaan

Semangaaat

 

 

 

 

 

 

 

                       

                       

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

RESUME PERTEMUAN KE-30

RESUME PERTEMUAN KEDUA KBMN 28