PERTEMUAN KE 17

BELAJAR MENULIS BERSAMA OM JAY

HARI TANGGAL : RABU 10 FEBRUARI 2021

MODERATOR : SUCIPTO ARDI

NARA SUMBER :  EDI S. MULYANTA

TEMA : MENEMBUS TULISAN DI PENERBIT MAYOR

OLEH RUNTIFASIH



MODERATOR MEMULAI ACARA

Assalamualaikum, selamat malam, dan salam sehat semuanya. Bertemu lagi dengan Pak Cip sebagai moderator Belajar Menulis edisi Rabu, 10 Februari 2021. Untuk memulai kegiatan ini, mari kita buka dengan lafaz: Basmallah. Bagi yang non muslim, silahkan dengan caranya masing-masing. Sebelumnya, saya ingin ucapkan rasa terima kasih atas kepercayaan Omjay kepada saya untuk gabung ke dalam Tim. Senang dapat membantu kegiatan yang mencerdaskan lagi berfaedah ini.

Berikutnya saya akan menyampaikan susunan acara sebagai berikut:

1.         Pembukaan, yang baru saja dilakukan

2.         Paparan narasumber

3.         Tanya jawab.

4.         Penutup

Ada hal PENTING yang menjadi perhatian: mohon untuk yang bertanya, menuliskan nama dan asal serta kirim pertanyaannya JANGAN diakhir-akhir sesi tanya jawab. Khawatir terlewat untuk dibaca. Yang ingin bertanya silahkan kirimkan ke no saya: 0812 93 72 47 32. Materi belajar malam ini, bisa dibilang lanjutan pertemuan sebelumnya. Ok, langsung saja, mari kita simak paparan dari Pak Edi. Silahkan...

NARA SUMBER MENYAMPAIKAN MATERI

Terimakasih pak Cipto, Assalamualaikum semua peserta gel 17. Tanpa terasa sudah masuk ke gelombang 17, dengan semangat yang masih luar biasa. Terimakasih sekali lagi kami ucapkan kepada Oom Jay dan teman-teman bapak ibu yang masih setia dengan acara berbagi pengetahuan ini. Tak lupa kepada pak Cipto yang akan membimbing acara ini hingga akhir nanti.

 Tema kali ini sesuai dengan Flyer yang telah bapak ibu terima, adalah bagaimana menembus tulisan di pengerbit mayor. Apabila kita melihat definisi penerbit menurut Undang-undang no 3 th 2017 tentang Sistem perbukuan. Penerbit adalah lembaga pemerintah atau lembaga swasta yang menyelenggarakan kegiatan penerbitan Buku. Sedangkan penulis adalah setiap orang yang menulis Naskah Buku untuk diterbitkan dalam bentuk Buku.  Penulisan adalah penyusunan Naskah Buku melalui bahasa tulisan dan/atau bahasa gambar. Sedangkan Buku adalah karya tulis dan/atau karya gambar yang diterbitkan berupa cetakan berjilid atau berupa publikasi elektronik yang diterbitkan secara tidak berkala. Naskah Buku adalah draf karya tulis dan/atau karya gambar yang memuat bagian awal, bagian isi,dan bagian akhir.

Sebenarnya tidak ada penggolongan Mayor dan Minor, yang ada adalah penerbit seperti definisi UU no 3 th 17 tersebut. Akan tetapi dalam perkembangan dunia penerbitan yang berorganisasi di bawah IKAPI atau Ikatan Penerbit Indonesia, akhirnya secara alami penerbit ini berproses secara mandiri produksi bukunya. Setiap penerbit anggota IKAPI berhak mengelola terbitannya yang dipantau oleh Perpustakaan Nasional yang mengeluarkan nomor ISBN

Jumlah judul yang diproduksi oleh penerbit berbeda-beda dengan genre yang berbeda pula sehingga akhirnya membentuk pengelompokan tersendiri dalam jumlah output produksinya. Perpusnas akhirnya memberikan kode-kode tersendiri di dalam ISBN untuk menentukan penggolongan penerbit dengan jumlah produksi terntentu. Struktur rentang ISBN yang menunjukkan penerbit tersebut masuk di golongan tertentu.



Kita bisa melihat  ISBN Publication Element adalah jumlah produksi bukunya, sehingga penggolongan ini menjadikan digit semakin besar adalah penerbit yang mempunyai kapasitas jumlah produksi yang besar.

Penerbit mayor tentunya mempunyai rentang produksi dari 3 digit hingga 4 digit, karena kapasitas produksi dan penjualannya bisa mencapai jumlah tertentu. Hal inilah menjadikan masyarakat akhirnya memberikan istilah ada penerbit mayor dan minor, karena jumlah terbit dan besaran pemasarannya. Dengan jumlah produksi yang besar, penerbit dapat mendistribusikan secara merata di seluruh Toko Buku dan Outlet penjualan yang lain secara nasional,sehingga menambah penyebutan penerbit skala nasional. Penyebutan ini akhirnya diadopsi pada peraturan-peraturan sesudahnya dalam hal pengukuran indeks, yang digunakan oleh penulis-penulis yang tergabung dalam beberapa profesi pendidik yang mengharuskan menghasilkan luaran atau outcomes berupa hasil tulisan.

Dalam peraturan Permeneg PAN .. angka kredit penulisan buku menjadi unsur yang penting dalam kenaikan pangkat



Pada tahun 2019, keluar peraturan pemerintah PP 75 yang mengatur pelaksanaan UU perbukuan no 3 th 2017 tersebut dengan membagi jenis2 buku yang dapat ditulis oleh para calon penulis. Berikut  jenis-jenis buku yang diatur oleh PP 75 th 2019 .



Dengan dasar ini, penerbit-penerbit di Bawah IKAPI akhirnya menentukan segmentasi buku yang sesuai dengan visi dan misi mereka serta tentunya mencari keuntungan dengan menjual buku hasil tulisan dari para penulisnya.

Penulis dapat menentukan terlebih dahulu tema apa yang memang menjadi keahlian dan komptensi bapak ibu sekalian. Kemudial lihat contoh buku-buku yang telah terbit di penerbit-penerbit yang menjadi tujuan pengiriman tulisan bapak ibu, sehingga bisa cocok dengan genre yang menjadi andalan penerbit tersebut. Buku yang dapat ditulis bapak ibu terbagi menjadi beberapa jenis buku, yaitu buku teks pelajaran yang mempunyai nilai angka kredit yang tinggi, terutama yang bisa lolosBadan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Buku Non Teks berupa buku pengayaan maupun buku referensi, atau buku modul pelajaran. Dan yang terakhir adalah buku umum karya Fiksi atau novel.

Penerbit akan melihat kemungkinan terbitnya dari dasar 4 kwadran prioritas terbitnya. Kita bisa melihat sudut pandang penerbit dalam memandang calon naskah yang akan diterbitkannya.

 



 

 Terlihat bahwa unsur market cukup dominan, karena yang diterbitkan tentunya harus mempunyai market yang besar.

Buku teks pelajaran mempunyai effort yang cukup berat baik dari sisi penulis maupun penerbit, karena harus menilaikan ke BNSP secara nasional. BUku yang lebih mudah bapak ibu masukkan adalah buku pengayaan, modul pelajaran. Dari sudup pandang penerbit ini, bapak ibu dapat menyesuaikan dengan bahan naskah yang akan bapak ibu tulis, sehingga dapat diterima oleh penerbit yang memang satu visi dan satu misi.

Tulislah Proposal pengajuan naskah terlebih dahulu yang bisa bapak ibu tawarkan ke penerbit. Isi proposal ini adalah, Judul, Sub Judul jika ada, sinopsis buku, Outline, Sampel Bab minimal 2 bab, dan CV penulis. Berikan penjelasan sasaran pasar, pesaing buku lain yang telah terbit, untuk membantu penerbit dalam memandang naskah bapak ibu sekalian. Berikan data-data market sasaran, positioning materi pesaing, keunggulan buku dibanding pesaing, untuk mempermudah penerbit dalam melakukan review naskah. Tidak semua buku bisa diterbitkan oleh penerbit karena keterbatasan modal, strategi pemasaran, serta visi misi mereka. Apalagi saat pandemi seperti saat ini, di mana outlet toko buku sedang terkena PSBB sehingga proses penjualan dan distribusi buku menjadi terkendala.

Penerbit ANDI hanya menerbitkan 20-30 persen saja dari naskah yang masuk yang jumlahnya bisa mencapai 200 an perbulan. Sehingga proses review naskah terkadang membutuhkan kecermatan, agar produk yang telah diputuskan diterbitkan dapat terserap di pasar dengan baik.  Sebagai gambaran pasar saat pandemi ini kami tampilkan prosentase outlet buku-buku yang telah terbit saat ini sebagai berikut

 



 

Semua saluran outlet buku saat ini telah bergeser sedemikian rupa sehingga banyak penerbit yang belum siap akan perubahan ini. Model pemasaran buku telah bergeser tidak seperti pola pemasaran sebelum pandemi melanda. Materi ini mungkin sudah dibahas oleh pak Agus beberapa hari yang lalu. Hal yang perlu bapak ibu persiapkan adalah terus berkarya, dan bersiap dengan hal-hal yang baru. Setiap buku terbit di tempat kam, telah kami persiapkan sarana-sarana promosi kekinian, seperti webinar, bincang daring, worshop online, podcast hingga channel youtube untuk membantu memperkuat resonansi gaung pasar buku yang bapak ibu tulis ke calon pembaca.

Produksi buku juga perlahan bergeser ke ranah digital, dengan kerjasama bersama Google Play, kami juga telah masuk ke pasar digital dalam bentuk E-BOok di google. Bapak ibu bisa kunjungi di http://bukudigital,my,id atau http://ebukune.my.id untuk melihat hasil produksi e-book kami. Mau tidak mau kita harus menyambut perubahan teknologi ke arah digitalisasi buku, sehingga kami mencoba untuk tetap up to date dalam memanfaatkan teknologi informasi terutama dalam hal tetap memroduksi bahan-bahan tulisan untuk dapat dinikmati pembaca, dan mencerdaskan kehidupan bangsa seperti visi dan misi penerbit kami.

Penutup

Demikian pemaparan saya, semoga dapat menginspirasi bapak ibu sekalian untuk tetap berkarya dan jangan takut memasukkan tulisannya ke penerbit-penerbit di Indonesia baik penerbit skala minor atau indie hingga penerbit mayor. Karya bapak ibu tentunya ditunggu oleh pembaca-pembaca setia yang selalu menanti pencerahan baru dari hasil tulisan bapak ibu sekalian.

Jangan pernah putus asa menawarkan tulisan bapak ibu ke penerbit, karena penerbit juga membutuhkan naskah-naskah yang memberikan warna baru di dunia tulis-menulis, dan sekaligus mencari keuntungan. Karena dengan keuntungan tersebut, penerbit bisa bertahan di tengah gempuran teknologi yang kian semakin kejam saat ini. Terimakasih atas waktu dan kesempatannya, mohon maaf kalau ada kata-kata yang kurang berkenan. Wassalamualaikum Wr.Wb. Salam Literasi.

PENUTUP OLEH MODERATOR

Demikian Pelatihan Belajar Menulis edisi Rabu kali ini.  Sebagai moderator, saya mohon maaf jika selama membawakan acara ini terdapat kekurangan dan kekeliruan.  Mari kita tutup dengan melafazkan: Alhamdulillah. Saya akhiri, billahi taufik wal hidayah, wassalamualaikum…Salam hangat. Sucipto Ardi

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

RESUME PERTEMUAN KE-30

RESUME PERTEMUAN KEDUA KBMN 28