PERTEMUAN KE 12

BELAJAR MENULIS BERSAMA OM JAY

HARI/ TANGGAL : JUMAT / 29 JANUARI 2021

NARA SUMBER : YULIUS ROMA PRATANDEAN S.Pd

MODERATOR :  AAM NURHASANAH

TEMA :  MENULIS DAN BERBAGI

Oleh : Runtifasih

 

Pengantar  : oleh Om Jay

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat malam semuanya Sebelum kita mulai kuliah malam ini, izinkan omjay menyampaikan program belajar menulis dan belajar PGRI. Kawan kawan peserta silahkan mengunduh file di atas, supaya tahu jadwal yg akan kami berikan selama belajar menulis dan belajar bicara di PGRI. Pak Roma udah di grup blum? Malam ini kita akan mendapatkan tambahan pengetahuan dari bapak Julius Roma dari tanah toraja dengan moderator ibu Aam Nurhasanah dari lebak banten. Jarak yang jauh menjadi terasa dekat berkat adanya wa group. Sebentar lagi akan bergabung. Pak @Yulius Roma Patandean ini guru di sman 5 tana toraja provinsi apa ayo? Nantikan jawabannya setelah bu aam membuka kuliah online malam ini. Kepada bu @AAM NURHASANAH kami persilahkan 

Moderator memulai.

Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat malam bapak ibu guru hebat di seluruh tanah air. Tak terasa, kita jumpa lagi di pertemuan ke 12. Sebelum saya mulai, ayo biasakan isi absen dulu yaa. http://gg.gg/daftar_hadir_gel17. Malam ini kita akan bertemu narasumber hebat dari Tana Toraja Provinsi Sulawesi Selatan. Narasumber kita malam ini adalah Pak Yulius Roma Patandean, S.Pd. Kelahiran 6 Juli 1988 ini adalah salah satu alumni kelas belajar menulis gelombang 8, yang bukunya sudah tembus 2 kali ke penerbit mayor. Saya mengenal beliau karena dulu pernah satu kelas meskipun saya tak naik kelas. Hehehe Sebelum saya mempersilakan nara sumber hebat malam ini, mari kita semua simak profil beliau di  laman https://romadean.blogspot.com/2021/01/profil.html. Baliau mengajar Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja. Baik, untuk mengefektifkan waktu, kepada Bung Roma, silakan memasuki kelas. Terima kasih.

Nara sumber menyaikan materi.

Ass. Wrb. Selamat malam bapak/ibu guru penulis.

Salam sehat. Saya bahagia berjumpa bersama bapak/ibu sekalian di grup Pelatihan Belajar Menulis PGRI binaan Omjay malam ini. Terima kasih buat Omjay, dan ibu moderator yang luar biasa. Topik yang akan saya bagikan malam ini adalah Menulis dan Berbagi. Ini adalah pengalaman saya dalam menunjang produktifitas menulis. Oya, saya adalah alumni Belajar. Menulis Gelombang 8 pada kegiatan ini. Pada awalnya, posisi saya sama dengan bapak ibu, belum tahu seluk-beluknya bagaimana menulis untuk menghasilkan sebuah buku..

Berikut ini buku-buku yang sudah saya tulis: Buku Digital Transformation telah diterbitkan oleh Penerbit ANDI dan menyusul Buku berjudul Flipped Classroom yang akan diterbitkan juga oleh Penerbit ANDI. Kedua buku ini adalah tulisan kolaborasi saya dengan Prof. Richardus Eko Indrajit. Buku Guru Menulis Guru Berkarya adalah buku kumpulan resume Pelatihan Belajar Menulis gelombang 8. Sementara Buku Tetesan Di Ujung Pena adalah buku kumpulan puisi yang saya tulis di bulan September-Desember 2020. Kedua buku ini saya terbitkan di penerbit Indie. Baik, saya lanjutkan ya......

Bapak/ibu guru penulis yang cerdas. Saya meyakini bahwa kita semua memiliki ide dan pengalaman yang bisa dituliskan. Kita memiliki karunia untuk menulis. Tinggal bagaimana mengolah kedua hal ini untuk menjadi penopang tulisan yang terstruktur menjadi sebuah buku.

Membuat resume dari materi-materi yang disampaikan narasumber adalah salah satu cara melatih keaktifan kita untuk menulis. Jadikanlah menulis resume adalah menu wajib sekaligus alarm bagi kita untuk konsisten menulis. Mengapa resume? Karena resume inilah yang paling mudah kita bahasakan saat kita mulai belajar menulis. Kontennya sudah ada, tinggal diolah dan diberi bumbu kreatifitas mengolah kata-kata sehingga bahasanya renyah untuk dibaca (Kata Omjay dan Pak Mukminin).

 Menulislah tanpa beban, seperti air yang mengalir dari ketinggian, di mana ia akan berhenti di tempat yang datar untuk menjadi satu kumpulan yang besar. Demikianlah kata demi kata yang kita tuliskan, sedikit demi sedikit, pada akhirnya akan terkumpul menjadi naskah yang bisa dibukukan. Berapa  jumlah halaman supaya bisa menjadi buku? Menurut format aturan UNESCO, minimal isi buku adalah 40 halaman. Nah, untuk mencoba membuat buku dengan standar ini, menulis minimal 20 resume dalam Pelatihan Belajar Menulis PGRI ini menjadi kewajiban yang harus bapak/ibu guru lakukan. Jika tiap resume menghasilkan masing-masing 5 halaman ukuran kertas A5, maka 20 resume sudah menghasilkan 100 halaman naskah buku. Jadi, ayo selesaikan resume bapak/ibu, dan segera miliki mahkota menulis, yakni hasil karya ber-ISBN yang akan diabadikan oleh negara di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia…. Penerbitannya? Kontak pak Brian untuk mendapatkan informasi seputar penerbit Indie, bisa hubungi ibu Sri Sugiastuti, pak Mukminin dan tentunya Omjay terkait penerbitan mayor........

Lalu kenapa menulis harus berbagi? Sesuai dengan pengalaman saya, membagikan praktik-praktik baik tentang menulis kepada orang lain adalah pemberi motivasi bagi saya untuk terus menulis. Walaupun harus diakui bahwa motivasi menulis guru-guru di tiap daerah itu berbeda-beda. Selain membagikan tulisan di blog ke grup WA sekolah dan media sosial, saya juga ikut menuliskan artikel di laman guruberbagi.kemdikbud.go.id. Ada dua artikel saya yang sudah diterbitkan di laman ini. https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/pjj-dengan-perpaduan-kelas-virtual-4-plus-1/. https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/belajar-efektif-dari-rumah-di-masa-darurat-covid-19/.

Disamping tulisan dibaca oleh guru-guru, kemdikbud juga memberikan bonus paket data...   ya lumayan tambahan untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh di tempat saya yang masih akan berlangsung hingga 1 April 2021, sesuai instruksi gubernur. Selain itu saya berbagi ke rekan-rekan kerja di sekolah, termasuk mengajak rekan-rekan guru dari sekolah lain untuk menulis. Supaya mereka termotivasi, saya yang memberi bukti lebih dulu. Saya menulis puisi dan terbit jadi sebuah buku. 

Akhirnya ada 2 rekan guru bahasa Indonesia yang berminat. Saya mengajak mereka menulis yang paling mudah mereka lakukan, yakni menulis puisi. Setelah dua bulan berjalan akhirnya terkumpul 71 puisi yang siap dibukukan dengan judul buku Merajut Asa di Badai Korona.  Buku ini sementara dalam proses terbit. Luar biasanya prof. Richardus Eko Indrajit memberikan pengantar dalam buku puisi yang saya tulis dengan dengan rekan guru dari sekolah saya tersebut.

Saya berbagi demikian untuk memberikan motivasi ke rekan-rekan guru di sekolah dan daerah saya, terlebih buat bapak/ibu sekalian yang ada di grup belajar menulis ini, bahwa menulis itu bisa kita lakukan.Terlebih bagi guru-guru PNS yang ada di grup menulis PGRI ini, mari kita menjadi pionir untuk mengkampanyekan naik pangkat secara bermartabat lewat karya tulis kita, salah satunya menulis buku ber-ISBN.

Buku kumpulan resume adalah buku yang berisi juga tentang pendidikan, yakni metode penulisan dsbnya, seperti yang termuat dalam Buku 4 Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru tentang Buku dalam Bidang Pendidikan, nah ketika kumpulan resume ini telah kita olah sedemikian rupa kemudian diterbitkan jadi buku ber-ISBN, tentunya bisa digunakan untuk naik pangkat. Buku dalam bidang pendidikan yang dicetak oleh penerbit dan ber-ISBN, nilainya 3. Sementara buku yang dicetak oleh penerbit namun  tidak ber-ISBN nilainya 1,5.

Terkait judul malam ini "menulis dan berbagi".Di zaman yang serba canggih seperti sekarang, berbagi informasi atau tulisan tentang ilmu yang baru rasa-rasanya membutuhkan perjuangan yang ekstra jika dibanding membagi undangan makan-makan atau informasi barang diskonan Trik paling baik adalah trik pedagang keliling seperti yang disampaikan Omjay, share saja berulang-ulang, suatu saat pasti ada yang berminat.... Saya sering share tulisan blog  di medsos, namun lebih banyak yang tidak terbaca dari pada terbacanya Terkait minat pembaca sebeanrnya ada hubungannya dengan tipe teman2 kita di medsos, kalau tipe teman2 kita lebih banyak pembuat canda, maka tulisan yang kita share minimal judulnya bernada lucu, kemudian tambahkan gambar/foto yang mendukung narasi kita.

Menulislah seperti air mengalir, setiap ada kendala selalu ada jalan keluarnya, seperti air yang senantiasa mencari celah baginya untuk mengalir. Tantangan terbesar menulis adalah diri kita. Jadi mari kalahkan diri kita agar kita konsisten menulis di tengah keterbatasan yang melingkupi kita. Demikian dari  saya.

Demikian sharing dari saya malam ini. Mohon maaf sekiranya ada kalimat yang tidak berkenan. Selamat malam Saya kembalikan kepada ibu moderator kita yang senantiasa murah senyum. Wassalamualaikum wr wb.  Selamat malam. Terima kasih.

Penutup moderator

 Luarr biasa materi malam ini. Dengan berbagi, bung roma sudah mengajak teman-teman untuk bisa menerbitkan buku ber ISBN.  Saya sebagai moderator izin pamit, mohon maaf apabila ada kekurangan baik kata maupun bahasa. Menulislah agar hidupmu bermakna, menulislah agar hidupmu berwarna, menulislah hari ini agar kau dikenal esok hari.

Pebutup oleh :  Om Jay

 Luar biasa, terimakasih bu @aam sebagai moderator dan pak Roma sebagai nara sumber malam ini, semoga kita semua sehat selalu.

 

 

Comments

Popular posts from this blog

RESUME PERTEMUAN KE-30