DIKLAT MENULIS 17 HARI KEDUA

RABU 6 JANUARI 2021

MODERATOR : SUCIPTO ARDI

NARA SUMBER : RITA WATI

 

ACARA DI BUKA OLEH MODERATOR

 

Assalamualaikum, selamat malam, dan salam sehat semuanya. Mari kita buka acara ini dengan lafaz: Basmallah. Bapak/Ibu semua, mari kita ucapkan Alhamdulillah atau bersyukur kepada Tuhan karena kita tetap diberikan kesehatan yang baik. Selain itu, kita juga layak bersyukur karena adanya kesempataan waktu sehingga kita bisa ikuti program Pelatihan Belajar Menulis di hari Rabu ini, 6 Januari 2021. Sebelumnya, perkenalkan nama saya Sucipto Ardi. Kalau di sekolah, saya dipanggil Pak Cip. Terima kasih atas kepercayaan Omjay kepada saya untuk gabung ke dalam Tim. Senang dapat membantu kegiatan yang mencerdaskan lagi berfaedah ini.

Berikutnya saya akan menyampaikan susunan acara sebagai berikut:

1.            Pembukaan, yang baru saja dilakukan

2.            Paparan narasumber

3.            Tanya jawab. Yang ingin bertanya silahkan kirimkan ke no saya: 0812 93 72 47 32.

4.            Penutup

Waktu yang diset oleh admin adalah 2 jam, namun jika diskusi masih berlanjut maka akan ada toleransi mengingat antusias di setiap pertemuan selalu dinamis.

NARA SUMBER : RITAWATI

Assalamualaikum wr wb. Selamat malam salam sejahtera untuk Bpk/ibu hebat  di seluruh Indonesia yang telah bergabung di group menulis gelombang 17. Perkenalkan nama saya Rita Wati, S.Kom. Saya merupakan alumni Belajar Menulis bersama Omjay  Gelombang 10. Hari ini saya mendapatkan kehormatan dari Omjay yang telah mengundang saya untuk menjadi narasumber pada malam hari ini. Baiklah agar kegiatan belajar menulis kita pada malam hari ini dapat berjalan lancar mari kita berdoa menurut agama dan keyakinan kita masing-masing. Bagi yang beragama Islam mari kita buka dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim.

Trik Jitu Menulis untuk Pemula. Sharing sedikit pengalaman saya bagaimana perjalanan saya menjadi penulis hingga ditawarkan menjadi kurator dan sekarang mulai diundang sebagai pemateri di group menulis. Awal mula ketertarikan saya dengan menulis sudah cukup lama. Sejak 2 dekade lalu tahun 2001 di awal saya menjadi mahasiswa. Karena pada saat itu saya berteman dengan seorang penulis yang telah menerbitkan buku. Akan tetapi saya tidak tahu mau menulis apa dan bagaimana cara memulainya. Sehingga keinginan tersebut hanya keinginan yang terpendam tanpa di eksekusi. 4 tahun kemudian di tahun 2005, keinginan itu mulai menggebu kembali, saat itu saya tidak terlalu aktif mencari tahu group belajar menulis/ kelas menulis karena pada saat itu tidak seramai sekarang pelatihan menulis.

Akhirnya saya menulis apa yang ada di pikiran saya, dan saya berhasil menghasilkan beberapa cerpen ala saya dan puncaknya ingin membuat novel dan telah berhasil sebanyak 80 halaman jika dijadikan A5 sudah sekitar 140 halaman. Akan tetapi lucunya ketidakpedean saya mengalahkan cita-cita saya, saya tidak berani tulisan saya dibaca oleh orang lain. Sehingga tulisan itu saya endapkan di hidden folder.Pada akhirnya saya menstempel diri sendi dengan tulisan “KAMU TIDAK BAKAT MENJADI PENULIS” Padahal saya sudah menulis dan menghasilkan tulisan pada saat itu. Akhirnya lama saya tidak menghiraukan tentang tulisan.

 Semua berubah saat PANDEMI DATANG. Saya sudah lama mengetahui group menulis Omjay, tapi lucunya saya tidak pernah tertarik. Pada saat gelombang 10, kebetulan juga lagi pandemi akhirnya saya ‘coba-coba’ ikutan. Yang namanya coba-coba ya hanya sekadarnya saja. Pertemuan 1-5 saya hanya sekadar membuat resume. yang penting sudah mengerjakan tugas itu pikiran saya saat itu. Mulai pertemuan ke-6 saya mulai berpikir bagaimana caranya membuat resume yang menarik tidak hanya copy paste hasil olah kata sendiri.

 Menulis dengan hasil olah kata sendiri, diluar dugaan Omjay sendiri yang ngeshare tulisan saya. Saat itu senang banget mendapatkan apresiasi dari Omjay berikut resume saya, yang di share Omjay dan langsung menjadi popular post di blog saya pada saat itu. Sejak dari situ semangat menulis saya semakin tinggi hingga selesai 30 kali pertemuan saya mulai diajak menjadi kurator oleh bu Kanjeng. Hingga saat ini saya telah berhasil menerbitkan 3 buku solo, 1 buku duet yang masih tahap di penerbit mayor, dan 7 buku antologi dimana 3 antologi saya yang menjadi kurator serta editor lapis pertama.

Sebagai pemula, harus diperhatikan dalam menulis adalah: tentukan dulu apa tujuan/ motivasi menulis, apa hanya sekadar mau belajar, hobi,  atau karena keterpaksaan salah satu persyaratan naik pangkat,  bisa jadi karena ingin mendapatkan uang. Semua motivasi yang saya sebutkan baik tidak ada salahnya Setelah menentukan motivasi hal selanjutnya  mulai menulis, menulis apa saja yang ada di dalam pikiran tentang lingkungan sekitar, tentang siswa, tentang binatang kesayangan, hal-hal yang Bpk/ibu senangi atau kuasai Tuangkan semua ide yang ada ‘tunda dulu’ untuk mengedit tuntaskan semua ide dalam tulisan hingga selesai.

Latih menulis setiap hari dimulai dari 100 kata kemudian meningkat 150 kata naik lagi  menulis pentigraf (menulis tiga paragraf) hingga pada akhirnya bisa menulis 1000 kata perhari. Lakukan ?setiap hari apalagi ketika mood . Setelah semua terbiasa mulai tingkatkan dengan membuat peta konsep atau TOC jika tulisan yang kita buat ingin dijadikan sebuah buku. Mulailah join menulis Buku Antologi (Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri  menjadi seorang penulis).Itulah yang saya lakukan ketika menjadi peserta Belajar Menulis Gabung Menulis di Buku Antologi membuat kepercayaan diri saya bangkit sehingga buku-buku solo saya juga ikut terbit. Nah setelah 6 point di atas telah di kerjakan, tidak perlu menunggu lama Bpk/ibu akan lebih cepat  menerbitkan buku sendiri dan menjadi seorang penulis.

Selanjutnya agar tulisan  menjadi lebih berkualitas, enak dibaca , harus memperhatikan kaidah-kaidah dasar penulisan. Jadilah Penulis yang Berkualitas walaupun kita sebagai penulis pemula  Apa saja kaidah dasar penulisan yang perlu diperhatikan (Ini berdasarkan pengalaman saya menjadi kurator/editor untuk penulis pemula kesalahan-kesalahan dasar yang sering muncul ). Penggunaan huruf besar dan kecil yang tidak tepat.Paragraf panjang-panjang. Penggunaan tanda baca seperti (titik, koma, titik dua, setrip-tanda petik dsb). Kata baku. Penggunaan kata yang tidak efektif. Penggunaan istilah asing yang sering keliru  Penggunaan kata depan di yang sering keliru dipisah atau disambung

Penggunaan Huruf Kapital.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Contoh:  Saya sedang membaca. Hari ini pelatihan belajar menulis gelombang 17. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. Contoh :    Rita Wati. Raden Ajeng Kartini. Pangeran Diponegoro. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Contoh : “Ayo! kita pulang Bu,” rengek Joni pada ibunya. "Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.Huruf kapital dipakai sebagai  huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. Contoh : Saya telah membaca buku Merajut Asa Sejak Belia.Tulisan itu di muat dalam koran Radar Bali.

Kemungkinan kesalahan lain  yang sering di lakukan oleh penulis pemula adalah paragraf yang panjang-panjang. Sedikit titik dan terlalu banyak koma.Kita harus bisa membedakan penulisan di media sosial , blog dengan penulisan di buku. Jika penulisan di blog atau media sosial seperti WA. Bpk/ ibu setiap menulis 2 kalimat atau 3 kalimat sudah bisa membuat paragrap baru. Hal ini dikarenakan di media sosial orang hanya memiliki waktu 3 menit untuk memutuskan apakah mereka akan melanjutkan bacaannya atau tidak.

Penggunaan kata depan Di.  Penulisan Di digabung/dirangkai :1. Kata di- menunjukkan fungsi sebagai imbuhan. 2. Kata di- diikuti dengan pembentuk kata kerja pasif. Artinya, penulisan di jenis ini dinilai tepat jika kata kerja pasif bisa diubah menjadi kata kerja aktif (dengan imbuhan me-). Contoh : ditinggalkan (bisa diubah jadi meninggalkan), ditulis (bisa diubah jadi menulis), diingat (bisa diubah jadi mengingat).

Penulisan Di dipisah jika : 1. Kata di menunjukkan fungsi sebagai kata depan. Namanya juga kata depan, berarti ia harus dipisah dari kata belakang. 2. Kata di diikuti dengan kata lain selain kata-kata pembentuk kata kerja pasif. Kata di jenis ini bisa diikuti dengan nama tempat, waktu, nama orang, penunjuk lokasi, dan lain sebagainya, serta tidak bisa diubah menjadi kata kerja aktif.

Penggunaan Kata Baku. Penggunaan kata baku di dalam tulisan itu penting . Sering ditemukan kesalahan penggunaan kata baku seperti (fikir, sholat, paragrap) yang seharusnya (pikir, salat, paragraf). Untuk mengecek kata baku  bisa menginstal aplikasi (KKBI V).

Penggunaan kata , sering ditemukan kata yang tidak efektif. sering sekali terjadi. Hal ini akan mempengaruhi tulisan kita. Menjadi kurang enak di baca. Contoh : Dia mau akan datang pada sore ini. Cukup pilih salah satu saja mau atau akan. Selain itu penggunaan kata yang, dan  terlalu banyak.

Ucapan terimakasih untuk  semua yang sudah bergabung di dalam kelas belajar menulis hari ini, satu kata  jika  ingin menjadi penulis dan bisa menerbitkan buku.Ikuti saja tips dan trik dari narasumber seperti contoh  Omjay “Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa Yang Terjadi. Saya sendiri sudah membuktikannya. akhiri dengan kata motivasi favorit saya Nothing Is Imposible In This World.

 

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

RESUME PERTEMUAN KE-30

RESUME PERTEMUAN KEDUA KBMN 28